Ayu Indah Lestari
Ayu Indah Lestari
Penulis buku Meramu Rindu, Lintas Waktu, Dialektika Ruang Maya dan Sepasang (R)asa. Aktif dalam dunia literasi dan pendidikan sejak tahun 2012 serta saat ini bekerja sebagai asisten editor di Penerbit Nasmedia.

3 Alasan Menulis Bukan Cuma Buat Penulis!

Daftar Isi

Pendahuluan

Selama ini, menulis sering dianggap sebagai pekerjaan orang-orang tertentu: jurnalis, novelis, atau akademisi.

Kita berpikir, kalau bukan “penulis”, ya tidak perlu menulis.

Padahal kenyataannya, menulis itu bukan soal profesi tapi soal berpikir, memahami, dan berkomunikasi. Dan semua orang butuh itu.

Di tengah dunia yang semakin digital dan penuh informasi, menulis bukan lagi keterampilan tambahan.

Ia menjadi kebutuhan dasar untuk bertahan, berkembang, dan menyampaikan ide secara jernih.

Maka, tidak berlebihan jika kita bilang: menulis bukan cuma buat penulis—menulis itu buat semua orang.

Mengapa Semua Orang Perlu Menulis?

Bayangkan ini: setiap hari kita menerima ratusan bahkan ribuan informasi.

Dari media sosial, chat grup, podcast, video pendek, hingga berita daring.

Tapi, seberapa banyak dari informasi itu yang benar-benar kita pahami?

Di sinilah menulis berperan. Saat kamu menulis, kamu tidak hanya menyalin informasi.

Kamu memproses ulang, menyusun ulang, dan memahami ulang. Kamu dipaksa berpikir bukan cuma menerima.

Selain itu, manfaat menulis juga:

  • Membantu kamu berpikir lebih terstruktur.
  • Melatih ketajaman logika dan argumen.
  • Meningkatkan kejelasan komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
  • Menjadi cara untuk menyaring dan merefleksikan pengalaman hidup.

Jadi, meskipun kamu bukan penulis profesional, manfaat menulis tetap kamu rasakan langsung di ruang kerja, di kelas, atau bahkan saat menyampaikan pendapat di media sosial.

Di Era Digital, Menulis Jadi Bentuk Literasi Penting

Dulu, menulis hanya dilakukan lewat pena dan kertas. Tapi hari ini, kita menulis setiap hari meskipun tak selalu disadari.

Kita menulis caption, membuat komentar, mengirim chat panjang, atau menyusun email kerja.

Sayangnya, karena dilakukan secara cepat, banyak dari kita melakukannya tanpa berpikir matang.

Artiket Terkait:  Rahasia Menulis Sukses di Threads

Literasi digital bukan hanya soal bisa menggunakan teknologi, tapi juga soal bagaimana kita memahami dan menyampaikan informasi secara etis, jelas, dan kritis.

Dan itu semua hanya bisa dilatih lewat menulis.

Contohnya, saat kamu menulis ulasan produk, kamu sedang menyampaikan pengalamanmu secara logis.

Ketika kamu membuat thread edukatif di Twitter, kamu sedang melatih kejelasan struktur informasi.

Bahkan ketika kamu menulis opini di blog, kamu sedang berlatih menyampaikan sikap dan pendapat dengan tanggung jawab.

Tapi… Saya Bukan Pandai Menulis

Banyak orang memilih untuk tidak menulis karena mereka meyakini diri mereka tidak pandai merangkai kata.

Mereka langsung menyimpulkan bahwa kemampuan menulis itu bakat bawaan, bukan keterampilan yang bisa dilatih.

Akibatnya, mereka merasa takut. Takut tulisannya terlihat jelek. Takut mendapat komentar negatif. Bahkan, sebagian besar bingung harus mulai dari mana.

Padahal, jika mereka mau mencoba, mereka akan menyadari bahwa menulis tidak sesulit itu.

Justru dengan menulis, mereka bisa belajar. Dan dari latihan yang konsisten, keterampilan akan berkembang.

Namun sebenarnya, menulis itu keterampilan, bukan bakat.

Artinya, bisa dipelajari dan semakin sering dilakukan, akan semakin lancar.

Mulailah dari hal sederhana:

  • Tulis ulang ide yang kamu baca hari ini.
  • Buat ringkasan dari video yang kamu tonton.
  • Tulis jurnal tentang apa yang kamu rasakan.
  • Ceritakan pengalamanmu hari ini di catatan harian.

Tak perlu panjang. Tak perlu sempurna. Yang penting: kamu mulai.

Karena setiap tulisan adalah latihan, dan dari latihan, muncullah keterampilan.

1. Menulis Itu Bukan Tentang Panjang, Tapi Tentang Isi

Satu paragraf refleksi bisa jauh lebih berarti dibanding lima halaman yang penuh basa-basi.

Maka, fokuslah pada makna, bukan panjangnya.

Artiket Terkait:  5 Penerbit Buku Murah di Indonesia

Kamu bisa mulai dengan menjawab pertanyaan sederhana seperti:

  • Apa yang paling saya pelajari hari ini?
  • Apa hal menarik yang saya lihat dan rasakan?
  • Apakah saya setuju dengan sebuah opini yang viral? Mengapa?

Pertanyaan-pertanyaan itu akan membantumu menyaring informasi dan menyusun pemikiran secara jernih.

2. Menulis = Melatih Pikiran dan Diri Sendiri

Setiap kali kamu menulis, kamu melatih otakmu bekerja lebih tajam.

Kamu tidak hanya mengingat, tapi juga menalar, dan itu juga merupakan manfaat dari menulis

Kamu tidak hanya menyampaikan, tapi juga menyusun logika. Dan seiring waktu, kamu akan merasakan perbedaan:

  • Kamu lebih hati-hati dalam menyampaikan pendapat.
  • Kamu lebih kritis dalam menerima informasi.
  • Kamu lebih reflektif saat mengambil keputusan.

Menulis menjadi seperti cermin yang memperlihatkan cara kamu berpikir. Dari sanalah kamu mulai menciptakan perubahan positif.

3. Menulis Juga Bisa Jadi Kontribusi

Dunia digital membutuhkan lebih banyak orang yang mau berbagi pemikiran sehat dan informasi bermanfaat.

Saat kamu menulis blog, membuat catatan reflektif, atau bahkan membagikan pendapat dengan argumentasi jelas di media sosial.

Kamu sedang berkontribusi pada ekosistem informasi yang lebih cerdas dan sehat.

Jangan remehkan kekuatan satu tulisan. Satu ide yang kamu tulis dengan baik bisa:

  • Menginspirasi orang lain.
  • Membantu seseorang memahami sesuatu.
  • Mendorong diskusi yang sehat.
  • Menjadi rekam jejak pemikiranmu di masa depan.

Jadi, jangan tunggu jadi “penulis” untuk mulai menulis.

Mulailah menulis, dan kamu akan menemukan maknanya sendiri.

Mulai dari Sekarang, Mulai dari Kamu

Menulis bukan tentang bakat, bukan tentang gelar, dan bukan tentang profesi.

Menulis adalah soal keberanian untuk berpikir, menyusun, dan menyuarakan.

Maka, tak perlu ragu. Ambil waktu lima menit. Tulis satu paragraf.

Artiket Terkait:  5 Alasan Mengapa Penulis Menjadi Profesi yang Menjanjikan

Refleksikan satu ide. Bagikan satu pandangan.

Karena menulis bukan cuma buat penulis. Menulis itu buat semua orang. Termasuk kamu.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Ayu Indah Lestari
Ayu Indah Lestari
Penulis buku Meramu Rindu, Lintas Waktu, Dialektika Ruang Maya dan Sepasang (R)asa. Aktif dalam dunia literasi dan pendidikan sejak tahun 2012 serta saat ini bekerja sebagai asisten editor di Penerbit Nasmedia.
Artikel Terkait