Pendahuluan
Apasih fungsi, struktur dan terbitan apa saja yang mendapatkan ISBN? Sebagai penulis pertanyaan itu pasti sering muncul. Pernahkah juga kamu bertanya, mengapa ada deretan angka unik di balik setiap buku? Nomor itu mencatat, mengakui, dan memasukkan buku ke dalam jaringan distribusi nasional maupun internasional sebagai tiket resmi. Artikel ini akan mengupas tuntas mulai dari pengertian, fungsi, struktur hinggal alasan kenapa ada terbitan yang mendapat ISBN dan ada pula yang tidak.
Apa itu ISBN dan Mengapa Penting?
ISBN (International Standar Book Number) adalah nomor identitas resmi untuk buku. Setiap ISBN unik, sehingga satu buku tidak akan tertukar dengan yang lain meski judulnya sama. Dengan ISBN, karya penulis masuk dalam katalog Perpusnas dan terhubung ke database internasional
Fungsi ISBN dalam dunia Penerbitan
ISBN memiliki banyak fungsi nyata dalam industi penerbitan, percetakan dan self pubhlishing:
- Identitas resmi buku : memisahkan satu judul buku dengan judul lain.
- Akses ke distribusi luas : toko buku, marketplace, hingga perpustakaan menyaratkan ISBN.
- Pengarsipan nasional dan Internasional : buku akan tercatat di sistem katalog Perpusnas.
- Meningkatkan peluang pemasaran: pembaca lebih mudah menemukan buku melalui kode ISBN.
Ketiadaan ISBN, menyulitkan buku menembus pasar resmi dan membuatnya dianggap sebatas naskah pribadi.
Struktur ISBN dan Contohnya
ISBN modern membagi 13 digitnya menjadi lima bagian dan memisahkannya dengan tanda hypen(-). Berikut rincian strukturnya agar lebih jelas:
- Prefix (978 atau 979)
Penanda standar global yang diberikan oleh International ISBN Agency. Contoh : mayoritas buku di Indonesia menggunakan prefix 978 atau 979.
- Kode Negara/ Area Registrasi
Menunjukan asal negara penerbit. Contoh: 602 adalah kode untuk Indonesia. 0 atau 1 sering dipakai untuk penerbit berbahasa Inggris.
- Kode Penerbit
Menunjukan penerbit tertentu yang mendaftarkan buku, semakin besar penerbit biasanya kode akan lebih pendek. Contohnya 8519 adalah kode milik salah satu penerbit di Indonesia.
- Kode Judul/Publikasi
Nomor unik ini membedakan satu buku dari buku lain yang diterbitkan oleh penerbit yang sama. Contohnya, 99 bisa jadi untuk sebuah novel tertentu.
- Digit Pemeriksa (check digit)
Angka terakhir untuk memastikan ISBN valid melalui perhitungan sistematis. Contohnya, 7 pada ISBN kode dibawah ini.
Contoh ISBN lengkap: 978-623-6093-17-7
978 = prefix internasional.
623 = kode Indonesia.
6093 = kode penerbit.
17 = kode judul.
7 = digit pemeriksa.
Dengan memahami struktur ini, penulis mengetahui bahwa setiap ISBN punya arti, bukan sekadar angka acak. ISBN juga membuktikan keterhubungan buku dengan sistem global.
Terbitan yang Mendapatkan ISBN
Tidak semua karya tulis otomatis memperoleh ISBN. Berikut terbitan yang wajib memiliki ISBN.
- Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
- Terbitan Braille
- Buku peta
- Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
- Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
- Terbitan elektronik (misalnya machine readable tapes. Disket, CD-ROM dan publikasi di internet)
- Salinan digital dari cetakan monograf
- Terbitan microform
- Software edukatif
- Mixed-media publications yang mengandung teks
Semua terbitan tersebut ditujukan bagi publik, penerbit menerbitkannya secara resmi dan memerlukan identitas unik untuk distribusi serta pengarsipan.
Terbitan yang Tidak Mendapat ISBN
Adapula terbitan yang tidak bisa memperoleh ISBN, misalnya:
- Terbitan yang terbit secara tetap(majalah, bulletin, dan lai-lain) semua itu memakai ISSN.
- Iklan
- Printed music
- Dokumen pribadi (biodata, profil personal elektronik)
- Kartu ucapan
- Rekaman music
- Software selain untuk edukasi termasuk game
- Bulletin elektronik
- Surat elektronik
- Permainan
ISBN menetapkan bahwa penerbitan ditujukan bagi publik, dan mewajibkan penerbitan tersebut masuk ke ranah distribusi resmi.
PENUTUP
Dengan demikian, ISBN bukan sekadar angka di balik sampul, melainkan kunci yang membawa buku dari meja kerja penulis menuju rak toko buku dan genggaman pembaca di seluruh dunia.