Nurni Amalia
Nurni Amalia
Mahasiswa aktif jurusan sastra inggris dengan minat mendalam terhadap membaca, penulisan dan dunia literasi.

Rahasia Literasi Tinggi di Negara Maju: Apa yang Bisa Kita Tiru?

Daftar Isi

Pendahuluan

Literasi tinggi di negara maju bukanlah hasil kebetulan. Menurut data UNESCO (2024) dan Macrotrends (2023), tingkat melek huruf global mencapai 86,3% dan terus meningkat.

Fakta konsisten menunjukakan bahwa negara maju seperti Finlandia, Jepang dan Korea Selatan memiliki tingkat literasi hampir sempurna.Temuan ini menegaskan adanya korelasi antara literasi tinggi dengan kualitas pendidikan dan inovasi.

Indonesia sendiri masih menghadapi tantangan. Data PISA (Programme for International Student Assessment) 2022 menempatkan Indonesia di peringkat 69 dari 81 negara dalam kemampuan membaca. Temuan ini menegaskan bahwa Indonesia perlu belajar dari strategi negara maju untuk memperkuat budaya literasi.

Faktor yang Membentuk Literasi Tinggi di Negara Maju

1.     Finlandia: Multiliterasi dan Pembelajaran Berbasis Bermain

Finlandia konsisten menempati peringkat teratas pendidikan global, berkat pendekatan holistik terhadap literasi. Pendidikan anak usia dini menekankan pembelajaran berbasis bermain melalui lagu, cerita dan permainan. Pemerintah menyediakan perpustakaan hingga daerah terpencil dengan layanan keliling, memastikan akses buku merata. Guru menjalani pelatihan intensif agar menguasai metode pengajaran literasi modern.

2.     Jepang : Disiplin dan Budaya Membaca Keluarga

Jepang membangun kekuatan literasi melalui budaya dan pendidikan yang kuat. Keluarga menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, sementara sekolah mewajibkan buku bacaan dan koran anak yang edukatif. Anak-anak didorong membaca buku sesuai minat, sehingga aktivitas ini terasa menyenangkan, bukan sekadar tugas.

3.     Korea Selatan: Ekosistem Literasi Dinamis dan Berbasis Teknologi

Korea Selatan membuktikan literasi mencakup semua usia. Tidak berhenti pada anak-anak. program literasi dewasa membantu warga buta huruf menguasai membaca, menulis, dan literasi digital. Sejalan dengan itu, industri buku berkembang pesat, literatur Korea mendunia, dan pemerintah bersama swasta aktif mempromosikan budaya baca lewat festival serta platform digital. Dengan teknologi canggih, membaca jadi mudah diakses dan menarik, menempatkan Korea Selatan di garis depan inovasi pendidikan.

Artiket Terkait:  Apa Perbedaan Editing dan Proofreading?

Implikasi untuk Indonesia

Untuk meningkatkan peringkat literasi Indonesia, beberapa langkah yang dapat diterapkan berdasarkan strategi negara maju adalah:

1.     Pendidikan sejak dini

Dalam konteks pendidikan sejak dini, sekolah perlu menerapkan program literasi sejak usia dini dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif.

2.     Pelatihan guru

Meningkatkan kualifikasi dan pelatihan guru, terutama pada tingkat dasar, untuk memastikan pengajaran keterampilan literasi yang efektif.

3.     Peningkatan akses buku

Membangun lebih banyak perpustakaan dan taman bacaan, serta menginisiasi layanan pepustakaan keliling, terutama di daerah yang sulit dijangkau.

4.     Pemanfaatan teknologi

Sejalan dengan perkembangan informasi, pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung literasi menjadi strategi penting, sebagai contoh, Kominfo menjalankan Program Literasi Digital Nasional untuk memperkuat keterampilan masyarakat menghadapi literasi era digital.

5.     Keterlibatan komunitas

Selain dukungan intitusi pendidikan, melibatkan komunitas lokal dan keluarga dalam gerakan literasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung budaya membaca.

6.     Literasi media

Seiring derasnya arus informasi, literasi media menjadi fondasi penting. Karena itu, sekolah yang mengintegrasikan literasi media ke dalam kurikulum mendorong siswa membedakan fakta dan opini dan lebih bijak dalam memahami informasi.

Penutup

Rahasia literasi tinggi di negara maju terletak pada akses buku yang merata, dukungan pemerintah, peran keluarga, pemanfaatan teknologi dan lingkungan sosial yang mendukung. Dengan meniru pola tersebut, Indonesia dapat secara aktif memperkuat budaya membaca.

Karena hanya dengan literasi yang kuat, bangsa akan lebih siap menghadapi tantangan global, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperkuat daya saing.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Nurni Amalia
Nurni Amalia
Mahasiswa aktif jurusan sastra inggris dengan minat mendalam terhadap membaca, penulisan dan dunia literasi.
Artikel Terkait