Pendahuluan
7 perbedaan ISBN Cetak dan ISBN eBook mungkin terdengar sederhana, tetapi dampaknya besar bagi karier kepenulisan kamu. Salah memilih ISBN bisa membuat buku gagal masuk toko fisik, atau eBook hilang dari marketplace digital.
Namun, masih banyak penulis yang menganggap kedua ISBN itu sama saja, atau bahkan menyamakannya dengan barcode buku dan hak cipta. Jika kamu ingin karya kamu tercatat resmi dan mudah didistribusikan, memahami perbedaan ini wajib hukumnya.
Apa itu ISBN?
ISBN (International Standar Book Number) adalah kode unik yang berfungsi sebagai identitas resmi buku. Setiap ISBN terdiri dari rangkaian angka yang memuat informasi tentang penerbit, judul, edisi, dan format buku.
Banyak penulis pemula sering mengira ISBN hanya sekadar nomor formalitas atau bahkan menyamakannya dengan hak cipta. Hak cipta melekat pada penulis sejak karya lahir, sedangkan ISBN adalah standar internasional yang mengatur distribusi dan pencatatan buku di industri literasi.
7 Perbedaan ISBN Cetak dan ISBN eBook
- 
Format buku yang dicakup
 
ISBN Cetak berlaku khusus untuk buku fisik baik itu softcover atau hardcover, sedangkan ISBN eBook berlaku untuk versi digital seperti PDF, ePub, atau format lain yang dibaca secara online maupun offline.
- 
Distribusi Buku
 
ISBN cetak digunakan untuk distribusi di toko buku fisik, percetakan dan perpustakaan. Sedangkan ISBN eBook dipakai untuk distribusi di marketplace buku digital, platform eBook reader, hingga perpustakaan digital.
- 
Persyaratan Metadata
 
ISBN cetak biasanya membutuhkan informasi detail tentang ukuran buku, jumlah halaman, jenis kertas, dan percetakan. Sedangkan, ISBN eBook lebih fokus pada format file digital, ukuran file dan kompatibilitas perangkat.
- 
Biaya dan Proses Penggurusan
 
ISBN cetak di Indonesia gratis jika diajukan ke Perpusnas, tetapi membutuhkan data cetak yang lengkap. Sedangkan, ISBN eBook juga gratis, namun prosesnya lebih cepat karena tidak memerlukan detail percetakan.
- 
Kaitan dengan barcode buku
 
ISBN cetak biasnya diwujudkan dalam bentuk barcode buku pada sampul belakang, agar mudah dipindai di toko buku. Sedangkan, ISBN eBook tidak menggunakan barcode, karena distribusinya berbasis digital.
- 
Peluang pasar dan jangkauan
 
ISBN cetak cocok untuk pasar tradisional seperti toko buku fisik, pameran, dan penjualan langsung. Sedangkan ISBN eBook memberi peluang lebih luas di era literasi digital, karena bisa terjual secara global melalui platform internasional.
- 
Pengelolaan di Perpusnas Indonesia
 
ISBN cetak dan ISBN eBook keduanya diterbitkan oleh Perpusnas sebagai otoritas resmi ISBN Indonesia. Namun, setiap format butuh ISBN terpisah, sehingga satu judul bisa memiliki dua ISBN berbeda jika terbit dalam versi cetak dan eBook.
Cara pengurusan ISBN di Indonesia
- 
Kunjungi laman resmi ISBN Perpusnas RI
 
Perpusnas RI adalah satu-satunya Lembaga resmi di Indonesia yang berhak menerbitkan nomor ISBN di Indonesia. Kamu dapat menemukannya dengan mengunjungi situs resmi isbn.perpusnas.go.id
- 
Mencari mitra penerbit buku
 
Untuk mendapatkan nomor ISBN, syarat umum yang kami ketahui adalah pengajuan hanya bisa melalui penerbit resmi yang terdaftar di Perpusnas RI. Sehingga penulis perlu memilih penerbit yang tepat agar proses administratif lebih mudah tanpa harus ribet mengurus sendiri.
- 
Mengisi metadata sesuai format buku (cetakan atau Ebook)
 
Lengkapi data buku sesuai format cetakan atau eBook, seperti judul, penulis, penerbit dan jumlah halaman. Unggah dokumen pendukung sebagai bukti keaslian dan kelengkapan naskah.
- 
Menunggu verifikasi
 
Perpusnas akan memeriksa data dan dokumen sebelum memberikan persetujuan resmi nomor ISBN.
Penutup
7 perbedaan ISBN cetak dan ISBN eBook ini menunjukan bahwa meskipun keduanya berfungsi sebagai identitas resmi buku, namun keduanya memiliki aturan, persyaratan, dan jalur distribusi yang berbeda. ISBN cetak wajib untuk buku fisik agar bisa masuk dalam toko buku dan perpustakaan, sementara ISBN eBook adalah syarat utama agar karya digital bisa masuk di marketplace buku online.
Dengan pengetahuan ini, kamu bisa memilih jalur penerbitan yang sesuai. Apapun pilihannya, pastikan ISBN tercatat resmi di Perpusnas agar buku kamu tidak hanya tercetak atau terbit digital, tetapi juga tercatat dalam sejarah literasi Indonesia.
															











															
