Pendahuluan
Naskah kamu sudah jadi, tapi bingung memilih finishing buku (glossy, doff, embos/deboss) mana yang terbaik?
Setiap penulis pasti punya keinginan bukunya tampil keren dan berkesan. Nah, memperhatikan langkah akhir adalah salah satu hal yang benar.
Karena finishing bukan sekadar pelapis, tapi juga bagian penting buat ningkatin daya tarik dan identitas buku.
Bayangin aja, novel dengan tema misteri tapi finishingnya glossy, kurang pas bukan? Tapi kalau pakai emboss atau doff pasti lebih kena vibe horornya.
Makanya, sebelum cetak buku, penting buat kamu kenal macam-macam finishing yang ada.
Mengenal Jenis Finishing Buku
1. Finishing Glossy
Jenis ini menghasilkan tampilan permukaan yang mengkilap, halus, serta licin.
Membuat warna jadi lebih tajam, detail lebih jelas dan cover jadi eye-catching.
Kelemahannya, glossy gampang ninggalin sidik jari dan memantulkan cahaya. Jadi kalau di ruangan terang, cover bisa bikin silau.
2. Finishing Doff (Matte)
Tampilan dengan finishing doff merupakan kebalikan dari jenis glossy. Doff punya tekstur halus dan tidak mengkilat, lebih kalem, dan elegan.
Cocok buat buku yang ingin tampil classy.
Selain itu, doff lebih tahan sidik jari disbanding glossy, tapi kurangnya warna cetakan tidak akan se-nendang glossy, karna lebih lembut.
3. Finishing Emboss/Deboss
Jenis emboss dan deboss merupakan finishing berbasis tekstur. Bedanya, emboss bikin tulisan atau gambar timbul ke atas, sedangkan deboss bikin masuk kedalam.
Efek ini biasanya sering dipakai buat judul buku atau logo penerbit supaya menonjol. Selain visual, finishing ini juga membuat pembaca bisa merasakan tekstur saat menyentuh cover.
Cara Memilih Finishing yang Tepat
1. Sesuaikan Dengan Genre dan Isi Buku
Genre merupakan hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan finishing. Karna, isi buku dan cover adalah hal yang terhubung.
Misalnya buku anak biasanya menggunakan finishing glossy, karna membuat efek warna kelihatan lebih cerah dan keluar.
Sedangkan buku novel atau biografi lebih pas pakai doff karena nuansa serius dan kalem.
Buku-buku seni dan desain biasanya menggunakan jenis emboss dan deboss untuk memperkuat kesan elegan dan mewah serta menonjolkan karakter buku.
2. Pertimbangkan Target Pembaca
Kalau targetmu anak-anak atau remaja, efek glossy bisa lebih menarik buat mereka.
Tapi kalau targetnya pembaca sastra atau orang dewasa, doff atau emboss bisa kasih kesan yang lebih matang
3. Sesuaikan Budget Produksi
Setiap jenis pastinya punya harga yang berbeda disetiap percetakan.
Finishing glossy biasnaya paling ramah dikantong. Dengan harga yang relatif murah karena, teknik cukup sederhana.
Harga doff akan sedikit lebih mahal disbanding glossy, tapi masih cukup terjangkau.
Sedangkan emboss dan deboss mungkin akan memakan budget yang lumayan tinggi dari kedua jenis tadi. Karna proses yang cukup rumit, dengan cetakan khusus.
4. Diskusikan dengan Percetakan/Penerbit
Kalau kamu masih bingung, jangan sungkan untuk diskusi sama pihak percetakan atau penerbit.
Mereka biasanya lebih berpengalaman, karna telah lama bekerja sama dengan penulis dan mengetahui target pembaca buku.
Mereka juga bisa memberikan kamu contoh sampel sebelum kamu memutuskan ingin mengambil jenis yang mana.
Dampak Finishing pada Nilai Buku
Finishing bukan soal gaya dan estetika, tapi bisa ningkatin nilai jual buku.
Dengan cover premium, biasanya dihargai lebih tinggi.
Selain itu, finishing yang tepat buat buku kamu bertahan lebih lama. Karena, cover yang kuat bisa menjaga isi buku tetap aman.
Penutup
Memilih finishing buku seperti memilih baju buat acara penting. Harus sesuai, nyaman dan punya karakter sendiri.
Dari glossy, doff, hingga emboss/deboss- semuanya punya kelebihan masing-masing. Tinggal bagaimana kamu menyesuaikan isi, target pembaca, dan budget.
Jadi, apakah kamu sudah tidak bingung lagi?