Hikmah Wardani
Hikmah Wardani
Menekuni Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris sejak tahun 2022. Berkeinginan untuk mengembangkan kemampuan menulis dan berbagi cerita melalui kata-kata.

Tips Editing agar Naskah Anda Tidak Ditolak Penerbit

Daftar Isi

Pendahuluan

Pernah nggak sih, setelah menulis ratusan halaman, naskah yang kamu kirim malah ditolak penerbit? Rasanya pasti bikin frustrasi.

Padahal, alasan ditolaknya hanya karena hal-hal yang sering dianggap sepele, seperti typo, alur acak, atau format naskah yang nggak sesuai. Sayang banget, kan?

Makanya, penting buat tahu tips editing agar naskah kamu nggak ditolak penerbit. Yuk, kita bahas satu per-satu!

1. Periksa Kesalahan Minor

Hal kecil seperti typo, tanda baca, atau tata bahasa bisa jadi boomerang loh. Kalau kamu mengabaikan hal ini, penerbit bisa langsung menilai kamu kurang serius menulis.

Naskah yang bersih dari kesalahan minor akan lebih enak dibaca dan bikin editor fokus ke isi cerita, bukan sibuk mengoreksi ejaan.

Bayangin aja, ada penulis yang salah ketik nama tokoh berulang kali. Akibatnya, pembaca malah bingung, “Ini tokoh baru atau tokoh lama?”

Ada juga yang nulis kata baku salah terus, misalnya “sekedar” padahal yang benar adalah “sekadar”. Hal sederhana ini membuat penerbit lebih cenderung menolak naskah.

2. Rapikan Alur dan Struktur

Coba tanya diri sendiri: apakah alur ceritamu mengalir, konsisten, dan logis? Kalau alurnya lompat-lompat, pembaca akan tersesat.

Struktur antar bab yang berantakan juga bikin editor malas melanjutkan.

Alur yang rapi bikin pembaca betah dan lebih mudah memahami konflik. Penerbit pun bisa menilai ceritamu punya nilai jual.

Contohnya, ada novel dengan ide cemerlang, tetapi transisi antar babnya malah bikin bingung.

Sebaliknya, penulis yang rajin bikin outline biasanya punya cerita lebih solid, runtut, dan gampang dinikmati. Dan yang memiliki kemungkinan diterima oleh penerbit adalah tipe ini.

3. Ikuti Format Penerbit

Setiap penerbit biasanya kasih panduan format naskah. Mulai dari jenis font, ukuran huruf, margin, sampai ukuran kertas.

Artiket Terkait:  10 Penerbit Terbaik Untuk Konversi Karya Ilmiah Jadi Buku Laris

Kalau kamu mengabaikan hal ini, bisa-bisa naskahmu langsung ditolak sebelum dibaca.

Format yang benar akan membuat editor lebih mudah menilai naskahmu. Selain itu, naskah juga lebih siap proses.

Misalnya, ada penulis yang nekat pakai font lucu-lucu biar beda, hasilnya naskahnya malah ditolak karena penerbit cuma terima Times New Roman 12 pt.

Ada juga yang copy-paste mentah-mentah dari Word ke PDF tanpa cek margin, akhirnya teks jadi berantakan.

4. Jaga Konsistensi Gaya Penulisan

Kamu pakai “aku” atau “saya”? Nama tokoh dipanggil lengkap atau pakai julukan? Jangan berubah-ubah tanpa alasan yang jelas ya.

Konsistensi gaya penulisan akan membuat pembacamu nyaman dan cerita menjadi lebih rapi.

Kalau gaya penulisan konsisten, editor nggak perlu buang waktu mikir, “Eh, maksudnya ini gimana ya?”

Itu artinya, mereka bisa lebih fokus ke isi cerita. Contohnya, ada penulis yang di awal pakai “aku” tapi di tengah-tengah berubah jadi “saya”.

Atau ada tokoh yang dipanggil “Budi” di bab pertama, lalu berubah jadi “Bud” di bab berikutnya tanpa alasan yang jelas.

Hal-hal kecil begini yang bikin naskah kelihatan kurang matang.

5. Pilih Penerbit dengan Layanan Editing Profesional

Kalau kamu merasa editing itu ribet, ada cara gampang. Pilih penerbit yang nyediain layanan editing dan proofreading.

Jadi, kamu tetap bisa fokus menulis tanpa pusing mikirin detail teknis.

Salah satu penerbit yang punya layanan ini adalah Nasmedia. Di sini, editor profesional akan bantu kamu ngecek bahasa, alur, sampai format naskah biar sesuai standar.

Bedanya dengan penerbit lain, Nasmedia nggak cuma nerbitin buku, tapi juga dampingin penulis dari tahap awal.

Manfaatnya jelas, naskahmu lebih rapi, peluang diterima penerbit lebih besar, dan kamu bisa lebih pede lihat karyamu siap dibaca banyak orang.

Artiket Terkait:  Ketahui Manfaat Membaca Buku

Buktinya, penerbit awalnya banyak menolak penulis karena belum memoles naskah.

Setelah pakai layanan editing Nasmedia, naskah mereka jadi lebih kuat dan akhirnya terbit.

Penutup

Editing itu memang butuh usaha ekstra, tapi hasilnya sepadan. Mulai dari ngecek typo, merapikan alur, patuhi format, jaga konsistensi, sampai pilih penerbit dengan layanan editing.

Kalau kamu melakukan semua ini, kemungkinan penerbit menolak naskah bakal jauh lebih kecil.

Ingat, naskahmu adalah wajahmu di mata penerbit. Jangan biarkan kesalahan kecil nitip peluang besar.

Jadi, siapkah kamu memperbaiki naskah dan melangkah lebih dekat ke pintu penerbitan?

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Hikmah Wardani
Hikmah Wardani
Menekuni Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris sejak tahun 2022. Berkeinginan untuk mengembangkan kemampuan menulis dan berbagi cerita melalui kata-kata.
Artikel Terkait