Pendahuluan
Apakah kamu pernah merasa bingung membedakan antara ISSN dan ISBN ketika akan menerbitkan karya ilmiah atau buku?
Banyak penulis, akademisi, bahkan penerbit pemula sering menganggap keduanya sama. Padahal, ISSN dan ISBN memiliki fungsi, tujuan, dan sistem penggunaan yang berbeda.
Jadi, apa saja 5 perbedaan ISSN dan ISBN dalam publikasi? Yuk, kita bahas.
Apa Itu ISSN?
ISSN (International Standard Serial Number) adalah nomor standar internasional yang digunakan untuk mengidentifikasi terbitan berseri. Kode ini terdiri dari delapan digit dan berfungsi untuk membedakan satu terbitan berkala dengan terbitan lainnya di seluruh dunia.
ISSN berfungsi menjadi identitas resmi bagi publikasi berseri, mempermudah proses pengarsipan, sitasi, dan indeksasi dalam sistem ilmiah global serta meningkatkan kredibilitas jurnal agar diakui secara nasional maupun internasional.
Sebagai contoh, jurnal universitas, baik versi cetak maupun online, harus memiliki ISSN agar dapat diindeks di berbagai basis data ilmiah seperti Garuda, SINTA, DOAJ, atau Scopus. Tanpa ISSN, publikasi ilmiah tersebut tidak akan memiliki jejak identitas yang valid secara global.
Karakteristik ISSN antara lain:
- Terdiri dari 8 angka, misalnya ISSN 1234-5678.
 - Berguna untuk publikasi yang terbit secara berkala atau berkelanjutan.
 - Dikeluarkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) – BRIN di Indonesia.
 - Berlaku sama untuk seluruh volume dan nomor dalam satu terbitan.
 
Apa Itu ISBN?
Berbeda dengan ISSN, ISBN (International Standard Book Number) digunakan untuk buku atau karya tunggal. ISBN terdiri dari 13 digit angka unik yang menjadi identitas resmi sebuah buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
ISBN berfungsi sebagai identitas legal buku di seluruh dunia, memudahkan proses katalogisasi di perpustakaan, toko buku, dan platform online serta menjadi syarat agar buku bisa didistribusikan melalui marketplace internasional seperti Amazon, Google Books, atau Gramedia Digital.
Setiap edisi buku memiliki ISBN yang berbeda. Misalnya, jika kamu menerbitkan buku cetak dan versi e-book-nya, maka masing-masing format harus memiliki ISBN tersendiri. Hal ini menunjukkan profesionalitas penerbit dan memudahkan pelacakan distribusi di pasar buku.
Karakteristik ISBN:
- Digunakan untuk publikasi tunggal seperti buku teks, buku ajar, novel, atau kumpulan artikel.
 - Setiap edisi dan format buku wajib memiliki ISBN
 - Diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).
 
Perbedaan ISSN dan ISBN

1. Berdasarkan Jenis Publikasi
ISSN berguna untuk publikasi berseri seperti jurnal, majalah, atau buletin yang terbit secara berkala. Sementara ISBN untuk publikasi tunggal seperti buku teks, buku ilmiah, novel, atau antologi.
2. Berdasarkan Struktur Kode
ISSN terdiri dari 8 digit tanpa keterangan negara atau penerbit sementara ISBN terdiri dari 13 digit, dan setiap kelompok angka menunjukkan negara, penerbit, hingga judul buku.
3. Berdasarkan Lembaga Penerbit
PDII–BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah lembaga yang menerbitkan ISSN dan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) adalah lembaga yang menerbitkan ISBN.
4. Berdasarkan Fungsi dan Tujuan
ISSN berfungsi untuk mengidentifikasi publikasi yang terbit secara berkelanjutan dan memudahkan indeksasi jurnal sementara itu, ISBN berfungsi untuk mengidentifikasi buku secara spesifik agar mudah terdistribusi dan terjual.
5. Berdasarkan Perubahan Edisi atau Format
ISSN tetap sama meskipun jurnal mengalami pergantian volume atau nomor. Sementara setiap kali buku mengalami revisi, terbit ulang, atau format terganti (misalnya dari cetak ke e-book), maka harus memperbarui ISBN.
Penutup
Baik ISSN maupun ISBN memiliki peranan penting dalam dunia penerbitan. ISSN berfungsi sebagai identitas bagi publikasi berseri seperti jurnal dan majalah, sedangkan ISBN untuk publikasi tunggal seperti buku dan e-book.
Memahami perbedaan keduanya bukan hanya tentang urusan administratif. Ini adalah langkah penting untuk memastikan karya kamu resmi, terdaftar, mudah ditemukan, dan diakui secara internasional.
Jadi, sebelum menerbitkan jurnal atau buku berikutnya, pastikan kamu sudah tahu: Apakah publikasi kamu membutuhkan ISSN atau ISBN?
Dengan memahami hal ini, kamu telah mengambil langkah penting menuju profesionalisme dalam dunia penerbitan.
															










															
