Pendahuluan
Pernah nggak sih, kamu merasa bingung saat ingin menerbitkan buku? Ide sudah ada, naskah sudah rampung, tapi begitu masuk ke tahap penerbitan, pertanyaannya muncul:
“Penerbit mana yang tepat untukku?”
Nah, artikel ini hadir untuk membantu kamu.
Kalau kamu sedang mencari penerbit buku tepercaya, inilah daftar rekomendasi yang wajib kamu pertimbangkan sebelum memutuskan, mau di bawa ke mana naskah bukumu.
Rekomendasi Penerbit-Penerbit Tepercaya yang Ada di Indonesia
1. Gramedia Pustaka Utama
Kalau mendengar nama Gramedia, hampir semua orang langsung paham bahwa ini adalah penerbit mayor terbesar di Indonesia.
Banyak penulis populer yang lahir dari sini, mulai dari Andrea Hinata, Dewi Lestari, sampai Tere Liye.
Kelebihan Gramedia jelas, penerbit ini memiliki reputasi besar dan jaringan distribusi luas yang bisa membuat bukumu dikenal khalayak.
Tapi jangan salah, ada juga kekurangannya. Proses seleksinya sangat ketat dan memakan waktu lama.
Royalti untuk penulis relatif kecil, kontrol atas karya terbatas karena ada pengalihan hak cipta dan distribusi, dan waktu terbit bisa saja sampai berbulan-bulan.
2. Mizan Publishing
Selain Gramedia, ada Mizan Publishing, penerbit mayor yang juga sudah lama berkecimpung di dunia literasi dan penerbitan.
Beberapa buku terkenal yang terbit di sini misalnya “Dunia Sophie” dan “Seni Merayu Tuhan.”
Mizan juga punya jaringan distribusi yang luas, cocok untuk kamu yang ingin buku tersebar ke banyak toko.
Namun, kekurangannya mirip dengan Gramedia, yakni seleksi ketat, royalti kecil, serta kontrol yang terbatas dari penulis karena pengalihan hak cipta dan distribusi.
3. Erlangga
Kalau kamu sering membaca buku pelajaran, kemungkinan besar kamu sudah kenal dengan Erlangga.
Penerbit ini memang fokus pada buku akademik dan pendidikan. Jadi, kalau naskahmu berupa karya ilmiah atau buku sekolah, Erlangga bisa jadi pilihan yang tepat.
Tapi tentu ada minusnya. Karena fokus pada buku pelajaran, genre lain mungkin kurang mendapat perhatian.
Selain itu, sama seperti penerbit mayor lainnya, royalti lebih kecil dan proses terbit bisa sangat panjang.
4. Penerbit Deepublish
Beralih ke penerbit indie, Deepublish sering menjadi pilihan penulis yang ingin bukunya terbit lebih cepat.
Walaupun berbayar, waktu penerbitan bisa jauh lebih singkat dibandingkan penerbit mayor. Bahkan royalti yang diberikan pun lebih tinggi.
Namun, perlu dicatat: hak cipta dan hak distribusi masih dipegang oleh penerbit. Jadi, bagi penulis yang ingin kebebasan penuh, sistem ini mungkin terasa kurang leluasa.
Tapi kalau kamu tidak cocok dengan penerbit mayor, opsi indie seperti Deepublish bisa pas banget.
5. Penerbit Marjin Kiri
Kalau kamu menulis karya yang kritis, penuh isu sosial, atau gagasan yang sering “ditolak” penerbit mayor, “Marjin Kiri” bisa jadi rumah yang tepat.
Penerbit indie ini memang dikenal berani menerbitkan buku-buku dengan perspektif tajam dan independen.
Keuntungannya, tentu ada ruang lebih bebas untuk ide-ide non-mainstream. Namun, seperti penerbit indie lainnya, hak cipta dan distribusi masih ada di pihak penerbit, meskipun royalti lebih baik dibanding mayor.
Cocok untuk kamu yang menulis karya yang kritis dan ingin dibaca pembaca yang berpikiran terbuka.
6. Penerbit Nasmedia
Nah, berbeda dari mayor dan indie, ada juga model “self-publishing” seperti yang ditawarkan oleh Nasmedia.
Apa itu self-publishing? Singkatnya, di penerbit Nasmedia, penulis punya kendali penuh atas karyanya, mulai dari editing, desain cover, bahkan layout nya.
Meski berbayar, proses penerbitan bisa selesai dalam waktu kurang dari sebulan, bahkan, kamu bisa menerbitkan bukumu dalam 14 hari.
Keuntungannya sudah sangat jelas, tidak ada sistem kontrak yang mengikat, dan 100% hak cipta, hak distribusi, serta royalti milik penulis.
Penerbit tidak mengambil alih apapun. Model ini cocok untuk penulis yang ingin kebebasan penuh, hasil cepat, dan tidak mau terikat aturan rumit.
Penutup
Memilih penerbit itu ibarat memilih pasangan, harus tepat dan sesuai kebutuhan, benar kan?
Apakah kamu lebih cocok dengan penerbit mayor yang punya nama besar, indie yang fleksibel, atau self-publishing yang memberi kebebasan penuh?
Apapun pilihanmu, pastikan jangan sampai merugikanmu sebagai penulis.
Ingat! Karya adalah investasi jangka panjang. Jadi, pilihlah penerbit buku tepercaya yang bisa benar-benar mendukung mimpimu. Siap memutuskan sekarang?