Tasya Khumairah
Tasya Khumairah
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Makassar berkomitmen untuk terus belajar dan berkarya, dengan minat pada karya sastra.

Apasih Fungsi Proofreading untuk Buku?

Daftar Isi

Pendahuluan

Jika kamu bertanya “apasih fungsi proofreading untuk buku?”. Jawabannya adalah, agar naskahmu bersih, rapi, dan enak dibaca.

Banyak penulis merasa naskahnya telah selesai. Padahal,meski telah menulis ratusan halaman, penulis masih membuat beberapa kesalahan ketik.

Hal kecil itu bisa bikin pembaca kehilangan fokus. Bahkan, ada yang langsung menilai penulis kurang profesional.

Karena itu, proofreading menjadi langkah pentig, sebelum mencetak buku.

Artikel ini, kita akan bahas mengenai proofreading, untuk mengetahui hal penting apa saja yang harus diperhatikan, dan juga fungsinya.

Apa Itu Proofreading?

Proofreading reading berarti proses membaca ulang naskah dengan teliti untuk menemukan kesalahan kecil yang sering terlewat.

Biasanya kesalahan ini meliputi, ejaan, tanda baca, spasi, hingga kekonsistenan penggunaan italic.

Banyak yang menganggap proofreading sama dengan editing. Padahal ini adalah dua hal berbeda.

Editing adalah proses mengoreksi dan memperbaiki struktur tulisan, memperjelas makna, dan memperbaiki alur, sedangkan proofreading adalah langkah akhir sebelum tulisan terbit, yang fokus pada menemukan dan memperbaiki kesalahan kecil.

Kenapa Proofreading Penting Untuk Buku?

Buku mencerminkan penulis-nya. Kesalahan kecil bisa membuat pembaca menilai karya kurang serius, merki isinya bagus.

Ada beberapa alasan kenapa proses pengecekan akhir ini penting:

  1. Menjaga kualitas tulisan
  2. Meningkatkan kenyamanan pembaca
  3. Menghindari salah paham
  4. Menunjukkan profesionalitas

Jadi, dengan proofreading membantu kamu menjaga reputasi penulis dan membuat pembaca lebih nyaman.

Hal Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Proofreading?

Supaya proofreading memberikan hasil maksimal, pastikan kamu mengecek poin-poin berikut:

  1. Ejaan dan tanda baca

Pastikan sesuai kaidah bahasa yang berlaku. Kesalahan paling umum biasanya, berada letak penggunaan huruf kapital, titik, dan koma yang keliru.

  1. Format teks
Artiket Terkait:  Apakah Semua Buku Harus Punya ISBN?

Cek kerapian paragraf, penomoran halaman, hingga spasi. Format yang tidak konsisten bisa membuat pembaca menilai buku sebagai kara yang kurang serius.

  1. Typo

Huruf ganda, kata terpotong, terbalik, atau spasi yang berlebih sering kali terlewat.

  1. Alur kalimat

Pastikan alur kalimat konsisten dan lancar dengan transisi yang tetap sehingga pembaca cepat menangkap hubungan antar ide dan tetap tertarik sampai akhir.

  1. Gaya bahasa

Tetap gunakan istilah yang sama dan gaya bahasa konsisten untuk menjaga kejelasan daan optimasi.

Fungsi Proofreading

Proses ini, memiliki beberapa fungsi yang memebantu penyempuranaan kualitas naskah:

  1. Menyaring kesalahan teknis

Proofreading menjadi filter terakhir agar tidak ada typo, ejaan salah, atau tanda baca yang keliru. Membuat naskah lebih profesional.

  1. Meningkatkan kenyamanan pembaca

Membuat pembaca lebih fokus pada isi buku, tidak terganggu dengan kesalahan teknis.

  1. Menjaga citra penulis

Buku terlihat lebih serius, profesional dan dapat dipercaya. Sehingga dapat meningkatkan kredibilitas penulis.

Penutup

Proofreading mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya sangat besar untuk kualitas buku kamu.

Karena kesalahan kecil yang tidak terlihat bisa mengurangi kenyamanan pembaca dan menurunkan nilai karya secara keseluruhan.

Proofreading adalah investasi kecil yang melahirkan karya yang besar.

Jika kamu merasa kesulitan melakukan sendiri, menggunakan jasa proofreading profesional bisa jadi solusi.

Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri bahwa bukumu siap terbit dengan kualitas terbaik.

Ingat, menulis buku bukan hanya soal isi, tetapi juga bagaimana menyajikannya dengan rapi, jelas, dan profesional.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Tasya Khumairah
Tasya Khumairah
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Makassar berkomitmen untuk terus belajar dan berkarya, dengan minat pada karya sastra.
Artikel Terkait