Dalam era yang serba digital ini, banyak penulis yang sering berdebat mengenai mana yang lebih baik, apakah menerbitkan buku secara mandiri (self publishing) atau melalui penerbit mayor (traditional publishing). Tentunya, kedua jalur ini memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang perlu di pertimbangkan dengan cermat dan baik. Melalui artikel ini, kami akan berikan beberapa hal yang bisa kamu bandingkan sebelum membuat keputusanmu untuk menerbitkan melalui penerbit mandiri (self publishing) atau penerbit mayor.
Penerbit Mandiri

Self publishing adalah salah satu metode penerbitan buku baru lahir di era digital, yang dimana memungkinkan penulis untuk mengendalikan penuh semua aspek dari penerbitan buku mereka. Self publishing berarti kita yang menulis, kita yang mengedit, dan kita juga yang membuat ilustrasi cover untuk karya tulis yang kita tulis sendiri. Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun tentunya Self publishing juga tidak luput dari kelemahan. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian yang akan kamu hadapi jika sudah memutuskan untuk menerbitkan buku melalui cara Self publishing.
Kelebihan Penerbit Mandiri
Kontrol Penuh oleh Penulis
Seperti yang kita ketahui, bahwa self publishing akan memungkinkan kita sebagai penulis untuk mengontrol penuh naskah yang telah kita buat. Jika kamu memilih melakukan self publishing dalam bentuk digital, seperti mengupload ceritamu dalam sebuah aplikasi online untuk meraih banyak pembaca dari seluruh dunia, maka kamu bisa mengontrol penuh naskahmu dengan cara memilih sendiri ingin menerbitkan cerita di aplikasi mana, tata letak tulisanmu seperti apa, menggunakan bahasa apa, serta untuk mendapat penghasilan tambahan kamu bisa memilih pada chapter berapa saja kamu ingin mengunci tulisanmu dan hanya bisa dibaca jika dibeli menggunakan koin atau lainnya sesuai kebijakan dari aplikasi yang kamu pilih. Sementara jika kamu memilih ingin menerbitkan bukumu melalui penerbit buku yang mengusung metode self publishing, maka kamu bisa tetap mengontrol penuh naskah yang kamu buat. Tentunya ada sedikit peraturan, namun tidak akan menghilangkan hakmu untuk mengontrol penuh naskahmu. Misalnya saja, kamu bisa menentukan sendiri apakah ingin di edit atau di proofreading oleh editor, kamu bisa mengatur sendiri ingin desain cover seperti apa, model layout nya seperti apa, serta melalukan distribusi atau pemasaran dengan cara apa. Melalui penerbit self publishing juga kamu tidak perlu merasa khawatir bahwa naskahmu akan ditolak, karena kebanyakan penerbit self publishing pasti akan menerima setiap naskah yang masuk selama tidak mengandung sara yang tidak baik, tentunya kebijakan ini sangat menguntungkan bagi penulis pemula.
Keuntungan Royalti yang Lebih Besar
Salah satu kebijakan yang menarik banyak minat penulis, khususnya penulis-penulis yang telah memiliki nama dan pembaca setia untuk menerbitkan karyanya melalui metode self publishing ini adalah masalah royaltinya. Jika kamu menerbitkan buku melalui penerbit mayor, maka biasanya hasil dari penjualan buku yang didapat akan dibagi untuk penulis dan penerbit. Umumnya, penulis akan menerima royalti 10-15% saja, belum lagi potongan pajak yang harus di tanggung. Misalnya saja, jika 1 buku dihargai Rp. 50.000 maka penulis akan mendapat Rp. 5.000 per satu bukunya jika royalti yang diberikan 10%. Sementara, jika perihal royalti, maka menerbitkan buku dengan metode self publishing tentunya jauh lebih menguntungkan. Tak jarang bahkan, penerbit berani memberikan royalti hasil penjualan buku kepada penulis sebanyak 100%. Dengan persentase keuntungan yang jauh lebih tinggi inilah yang sering menjadi pertimbangan matang bagi para penulis sebelum memutuskan ingin menerbitkan melalui metode apa.
Biaya Penerbitan Murah
Apakah kamu termasuk dalam penulis yang khawatir akan biaya penerbitan yang mahal? Tenang, kamu bisa menerbitkan buku beberapa eksemplar saja, anggap untuk uji coba. Jadikan beberapa eksemplar buku ini sebagai jembatan untuk memperkenalkan karyamu pada para pembaca, kemudian mulailah susun rencana pemasaran dengan baik, jika laku di pasaran maka kamu bisa mencoba untuk melakukan cetak ulang dengan jumlah eksemplar yang lebih banyak dari diawal. Dengan kebijakan inilah, self publishing mampu menawarkan kemudahan yang sangat menguntungkan khususnya bagi penulis pemula yang masih dalam proses membranding karyanya. Jadi, masih ragu untuk memilih metode ini?
Kekurangan Penerbit Mandiri
Kurangnya Kredibilitas Penerbit
Sejauh ini, masih banyak pembaca yang sering membandingkan buku yang diterbitkan melalui penerbit self publishing dan penerbit mayor. Sayangnya, banyak yang meragukan kualitas dari buku yang diterbitkan secara self publishing ini. Tentunya hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pada masyarakat kita tentang apa itu self publishing. Padahal jika kamu memilih penerbit self publishing yang tepat dan memiliki tim yang profesional, maka keuntungan yang kamu dapat akan sangat melimpah.
Semuanya Serba Sendiri
Untuk kekurangan satu ini, mungkin akan kamu alami jika memilih self publishing tanpa melibatkan penerbit. Tentunya jika seperti itu maka kamu harus mengurus semua menyangkut naskahmu sendiri. Mengeditnya sendiri, melayoutnya sendiri, sampai mencetaknya sendiri dan melakukan promosi juga sendiri. Kamu harus memastikan dengan baik bahwa bukumu sudah sempurna dalam segala aspek sebelum mengedarkannya untuk dijual.
Keterbatasan Akses Pemasaran
Jika bicara tentang pemasaran atau penjualan, maka penerbit mayor memang masih menang dibanding self publishing. Meskipun self publishing membuat kita mampu mempromosikan dan menerbitkan buku kita via online tanpa aturan-aturan yang mengikat, sehingga mampu dibaca oleh seluruh dunia, tetapi tentunya tetap tidak akan mampu memiliki akses ke sumber daya pemasaran yang sama seperti penerbit mayor.
Contoh Penerbit Mandiri Terpercaya
Nasmedia

Penerbit Nasmedia merupakan salah satu penerbit mandiri terkenal di Indonesia, dibawah naungan perusahaan PT. Nas Media Indonesia, pada tahun 2023 meraih penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai nominasi penerbit terbaik dalam pelaksanaan UU 13 tahun 2018.
Nasmedia berdiri pada 2017 dengan mengusung visi #1 Self Publishing in Indonesia. Hingga saat ini, Nasmedia telah menerbitkan lebih dari 3.500 buku dan bekerjasama dengan lebih dari 5.000 penulis di seluruh Indonesia.
Nasmedia terkenal dengan kualitas dari hasil-hasil terbitannya, bahkan memiliki rating 4.9 dari ulasan di penelurusan google.
Website : www.nasmedia.id
Uwais

Penerbit Uwais Inspirasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Penerbit Uwais yang merupakan penerbit yang terpercaya dan terbaik di Indonesia, menyediakan layanan cetak buku murah , namun tidak murahan.
Website : www.penerbituwais.com
KBM

Penerbit KBM Indonesia Group atau yang biasa disebut KBM Indonesia. Merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang penerbitan buku dan segala jenis percetakan umum, khususnya yang berkaitan dengan kertas. KBM Indonesia Group memiliki berbagai jenis kategori usaha, dari Penerbitan buku, penyedia jasa desain cover, layout, video promosi, Ghost Writer segala bidang penulisan, sablon plastik, tas dan berbagai bentuk Packaging serta pembuatan segala bentuk model website.
Website : www.penerbitkbm.com
Idebuku

Idebuku adalah perusahaan penerbitan buku online di Indonesia yang memberikan layanan super murah dan pro penulis! So, teman-teman penulis tidak perlu lagi khawatir naskah anda tertolak, terbit berbayar, royalty sedikit, proses produksi lama atau kecewa dengan kebijakan-kebijakan penerbit konvensional yang menurut merugikan penulis.
Idebuku dikenal dengan biaya terbit buku super murah, hanya dengan 400an ribu, Anda telah mendapatkan berbagai layanan terbit buku dengan kualitas terbaik.
Website : www.idebuku.id
Penerbit Mayor

Penerbit Mayor adalah perusahaan penerbitan yang memiliki reputasi dan distribusi yang luas. Buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor sudah pasti akan di cetak dalam skala besar dan disebar di berbagai daerah untuk menjangkau pembaca yang lebih banyak, khususnya untuk buku-buku yang sudah memiliki banyak penggemar diluar sana. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kelemahan dari menerbitkan buku melalui penerbit mayor sebagai bahan pertimbangan bagi kalian yang ingin menerbitkan buku.
Kelebihan Penerbit Mayor
Kredibilitas
Jika kamu berhasil menerbitkan bukumu pada penerbit mayor, maka kamu tidak perlu lagi khawatir soal kredibilitas dan reputasi atas buku maupun namamu sebagai penulisnya. Sudah pasti, kamu akan dibilang sebagai penulis hebat, apalagi jika mampu menembus penerbit mayor yang sudah terkenal dimana-mana, misalnya saja seperti Gramedia. Buku-buku yang lolos di penerbit mayor, cenderung akan lebih sering dilirik oleh pembaca karena merasa bahwa buku tersebut lebih berkualitas dan menarik.
Jaringan Distribusi yang Luas
enerbit Mayor biasanya memang sudah memiliki distributornya sendiri yang akan membantu dalam proses penjualan buku-buku yang mereka cetak, sehingga penulis tidak perlu lagi merasa pusing harus menjual bukunya kemana agar laku terjual. Sistem penjualan penerbit mayor juga umumnya sangat fleksibel, bisa dijual pada toko-toko buku ternama melalui distributornya maupun bisa dijual via online melalui marketplace resmi dari perusahaan penerbitannya. Tentunya dengan dibantu promosi yang cukup dari penerbit mayor, maka bukumu akan memiliki peluang terkenal yang menjanjikan.
Hemat Modal Pribadi
Salah satu alasan terbesar banyaknya penulis yang saling berlomba untuk membuat naskah terbaiknya, yaitu agar dapat dilirik oleh penerbit-penerbit mayor yang berkualitas. Sebab jika naskahmu sungguh dilirik oleh penerbit mayor, maka secara otomatis kamu tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sepeserpun untuk menerbitkan dan mendistribusikan bukumu. Semua biaya untuk produksi maupun distribusi akan sepenuhnya tergantung pada penerbit, jadi sebagai penulis, kamu hanya perlu fokus dalam pembuatan naskahmu agar tidak lewat dari deadline yang ditentukan.
Kekurangan Penerbit Mayor
Seleksi Naskah
Jika kamu memutuskan untuk mengirim naskahmu ke penerbit mayor, maka kamu harus bersiap untuk menunggu dalam kurung waktu yang tidak bisa ditentukan sampai pihak dari penerbit tersebut memberikanmu respons. Hal ini tidak mengherankan, sebab setiap harinya ada begitu banyak naskah yang masuk dan ingin mencari kesempatan untuk lolos di perusahaan penerbitan mayor. Artinya, kamu perlu bersaing dalam proses seleksi naskah yang akan menentukan apakah naskahmu lolos dan akan diterbitkan atau tidak. Penerbit mayor biasanya memiliki kriteria naskah mereka masing-masing, jadi sebelum mengirim naskahmu pastikan kamu sudah mengecek dengan baik semua aspek dalam naskahmu.
Kontrol yang Terbatas
Sebagai penulis kamu mungkin harus rela mengorbankan beberapa aspek naskahmu yang akan diubah sedemikian rupa oleh sang penerbit jika mereka merasa kurang pada aspek tertentu. Entah itu pada bagian layout, desain cover, tata bahasa, atau bahkan adanya narasi maupun dialog-dialog yang menurut mereka tidak penting. Penerbit mayor memang memiliki tim profesional yang akan memproses editing naskahmu, suka tidak suka kamu tidak bisa memprotes, sebab seperti yang dikatakan diawal, penerbit mayor umumnya memiliki aturan dan klasifikasi naskah mereka sendiri. Karena itu, jika kamu tipe penulis yang tak ingin naskahnya di ganggu gugat, entah itu ditambah atau dikurangi, maka pikirlah sematang mungkin terlebih dahulu sebelum kamu memutuskan ingin menerbitkan di penerbit mayor.
Royalti yang Rendah
Jika kalian tipe penulis yang menulis dengan mengejar keuntungan, maka salah satu dari kekurangan terbesar penerbit mayor satu ini mungkin akan menjadi pertimbangan serius untuk kalian. Seperti yang sudah di singgung sebelumnya, royalti yang di dapatkan penulis dari hasil penjualan bukunya hanya sekitar 10-15%. Sangat jauh tentunya dengan keuntungan yang di dapatkan oleh penerbit itu sendiri. Hal ini bisa di akibatkan karena saat proses pembuatannya, penulis tidak dimintai biaya sedikitpun, tetapi sebagai gantinya maka besar royalti yang di dapatkan dari hasil penjualan akan terbilang sangat rendah. Meskipun buku yang kamu ciptakan memiliki persentase laku yang tinggi, itu tidak akan mengubah royalti yang sudah di tetapkan.
Contoh Penerbit Mayor
Gramedia Pustaka Utama

Gramedia didirikan tahun 1974, Gramedia Pustaka Utama merupakan bagian dari Kompas Gramedia, jaringan media terbesar di Indonesia. Fokus terbitannya kepada 12 bidang utama: Fiksi Dewasa, Fiksi Remaja, Fiksi Anak, Sastra, Literatur, Bisnis Ekonomi, Social Science, Pengembangan Diri, Kamus & Referensi, Boga, serta Busana & Kecantikan.
Saat ini, dengan lebih dari 30 ribu judul buku yang telah diterbitkan serta jalinan kerjasama dengan lebih dari 200 penerbit asing terkemuka dari AS, Belanda, Jerman, Belgia, Brasil, Denmark, Hong Kong, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Malaysia, dan Swis, Gramedia Pustaka Utama telah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penerbit buku terbaik di Indonesia.
Di masa depan Gramedia Pustaka Utama berkomitmen untuk tetap berusaha menjadi agen pembaruan bagi bangsa: memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir, dengan dukungan teknologi.
Website : https://gpu.id/
Mizan Group

Mizan tidak hanya melakukan tugasnya sebagai penerbit saja, tetapi sebagai kurator yang membawa pencerahan kepada setiap pembaca dengan menyajikan keragaman karya dari berbagai pemikir tanpa mempertentangkan perbedaan aliran dan pandangan.
Beragam karya telah diterbitkan Mizan, dimulai dari menerbitkan buku-buku Islam intelektual hingga menerbitkan berbagai genre dan karya-karya populer dari para penulis yang semakin beragam. Dari hanya tiga buku per bulan pada tahun pertama, Mizan kini telah memproduksi sekitar 600 buku per tahun.
Website : https://mizan.com/
Kesimpulan
Menerbitkan buku melalui penerbit self publishing maupun penerbit mayor tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sebagai penulis, tentunya kamu harus mempertimbangkan semuanya dengan baik dan cermat sebelum mengambil keputusan. Antara lain:
- Apakah lebih penting mengontrol penuh naskahmu dan mempertahankan keasliannya atau mendapatkan dukungan dari tim profesional yang akan mengedit naskahmu menjadi lebih baik dan sesuai kualifikasi pasar?
- Pikirkanlah juga mana yang lebih kamu inginkan, royalti yang besar atau nama dan ketenaran yang diraih dari hasil kerjasama bersama penerbit mayor ternama.
Semua aspek-aspek itu perlu kamu pikirkan dengan kepala dingin, karena bagaimanapun juga baik buruknya sebuah buku itu tergantung dari bagaimana kamu memilih penerbit yang profesional dan dijamin kualitas hasil cetaknya.













