M. Nashihin Hasan
Rp.85.000
Deskripsi
Trilogi Titian Keluhuran – Jilid I: Pesantren
Titian Keluhuran adalah undangan untuk menengok kembali pesantren bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi sebagai ruang pembentukan keluhuran budi dan ketangguhan sosial. Jilid pertama trilogi ini, Pesantren, mengajak pembaca menelusuri bagaimana pesantren tumbuh sebagai subkultur khas Nusantara yang telah berabad-abad ikut menjaga iman, ilmu, dan keindonesiaan.
Berangkat dari gagasan tentang “pendidikan keluhuran”, buku ini menggambarkan pesantren sebagai taman tempat karakter ditumbuhkan: kesederhanaan, kemandirian, ketaatan pada ilmu, keberanian membela yang lemah, dan keikhlasan pengabdian. Dari ruang-ruang ngaji kitab kuning, asrama santri, masjid, hingga ladang dan kebun di sekitar pondok, penulis menunjukkan bagaimana nilai-nilai itu dibadankan dalam keseharian.
Bab-bab berikutnya menelusuri wajah pesantren dari berbagai sisi: sejarah dan pertumbuhannya, peran pesantren sebagai subkultur dan motor transformasi kultural, ragam bentuk dan kurikulum, metode pengajaran klasik seperti sorogan dan bandongan hingga pembaruan Ma’had Aly dan sekolah formal. Di saat yang sama, buku ini mengajak pembaca merenungkan tantangan baru: digitalisasi, pandemi, kebijakan negara, serta godaan radikalisme yang menguji daya lenting pesantren.
Melalui contoh-contoh konkret dari berbagai pesantren di Jawa dan luar Jawa – yang bergerak di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga gerakan lingkungan hidup – penulis memperlihatkan bagaimana pesantren bisa menjadi pusat gerak sosial yang mandiri, kreatif, dan tetap bersandar pada tradisi.
M. Nashihin Hasan menulis buku ini bukan dari kejauhan, melainkan dari dalam arus pergerakan. Lahir dan besar di lingkungan pesantren, aktif menggerakkan Nahdlatul Ulama, terlibat dalam pendirian dan kepemimpinan WALHI, serta menjadi salah satu penerima Kalpataru dari komunitas pesantren, beliau memadukan pandangan seorang santri, aktivis, dan pegiat lingkungan. Titian Keluhuran – Pesantren menjadi salah satu warisan intelektual dan spiritual terakhir beliau: sebuah ajakan agar pesantren terus menjadi jembatan keluhuran bagi manusia dan semesta.
| Halaman | Penerbit |
| xiv +112 hlm | PT. Nas Media Indonesia |
| ISBN | E-ISBN |
| XXXXXXXXXXXXXXXXXXX | XXXXXXXXXXXXXXXXXXX |
| Ukuran | Bahasa |
| 15,5 x 23 cm | Indonesia |









