Yusuf La Sea-Sea
Editor: Haludin Ma’waledha
Rp.80.000
Deskripsi
Betul-betul didampingi, karena setiap wisudawan/wisudawati diberi tempat duduk dengan diapit orang tua atau yang mewakili. Saya didampingi oleh ayah saya, yang harus dibujuk dengan segala cara agar beliau berkenan hadir. Ibu tidak bisa ikut. Sedangkan untuk menghadirkan ayah saja saya sudah sulit, konon pula dengan ibu. “Apakah kamu tidak bisa di wisuda, kalau saya tidak hadir?”, itu poin penting pertanyaan beliau dalam surat. “Bisa saja”, kata saya. Tapi dalam surat balasan saya itu, saya ‘menekan’ ayah saya secara halus. Bahwa kalau hanya sewa kapal yang menjadi kendala, nanti saya yang akan mengirim ongkos ke kampung. Dan pada akhirnya, beliau menyerah dan bersedia hadir dengan biaya sendiri. Saya seperti memainkan kartu domino. Saya hanya mengancam dengan ’kandang paksa sekaligus ceki palang’, seolah olah saya memegang double 6. Padahal, andai beliau iseng dan bilang, ayo kirim. Terpaksa sisa saldo saya yang tidak seberapa, hasil kerja saya di sebuah LSM Internasional yang sedang ada proyek di Sulawesi Tenggara saat itu pasti terkuras habis. Dengan masa kontrak 2 minggu, tapi honornya untuk ukuran mahasiswa saat itu sudah lumayan banyak. Dengan uang itu membuat saya lebih tenang hidup di kampung orang, ada saldo di tabungan saya dan andai beliau setuju saya yang ongkosi, dengan terpaksa harus saya tarik semuanya dan hanya akan menyisakan saldo, yang tidak bisa ditarik lagi.
| Halaman | Penerbit |
| xiv + 262 hlm | PT. Nas Media Indonesia |
| ISBN | E-ISBN |
| XXXXXXXXXXXXXXXXXXX | XXXXXXXXXXXXXXXXXXX |
| Ukuran | Bahasa |
| 15,5 x 23 cm | Indonesia |









