Afrizal Fajri, Ferdian Ahya Al Putra, Muhamad Ali Akbar, Annisaa Dwi Septianti, Nona Berlin Neffertiti Meylim, Karina Putri Hariprasista, Moehammad Bintang Aimar Andika, Aina Maharani, Izzatunisa Anandari Santosa, Rasikha Nur Falah, Alya Zaskia, Ayesa Nazhifah Humaira, Muhammad Ilham Aryaputra Sumarman, Fauzan Wardyaka Hibatullah Kosasih, Arofah Minasari, Vercelli Gipsy Angelica Larasati, Afidah Shafiana Wiraatmaja, Bilqis Rifdah Hanifah, Fauzi Gama Oktama
Rp. 80.000
Deskripsi
Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998 menandai titik balik fundamental dalam sejarah Indonesia, tidak hanya dalam politik domestik, tetapi juga dalam orientasi kebijakan luar negerinya. Jatuhnya rezim Orde Baru di bawah Presiden Soeharto membuka ruang bagi transformasi menyeluruh dalam cara Indonesia memandang dan berinteraksi dengan dunia internasional. Transisi demokratik yang terjadi secara bertahap ini memaksa Indonesia untuk mengevaluasi kembali posisi dan perannya dalam percaturan global, terutama dalam konteks bagaimana nilai-nilai demokrasi baru dapat tercermin dalam diplomasi luar negeri. Perubahan ini tidak terjadi begitu saja, namun dipengaruhi oleh tekanan baik dalam domestik yang menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dari rezim berkuasa maupun tekanan masyarakat sipil internasional yang memiliki harapan Indonesia mengambil peran lebih strategis dengan tanggung jawab yang mutlak dalam setiap kebijakan luar negerinya. Masa orde baru dapat dipandang sebagai suatu periode dalam sejarah kebijakan luar negeri Indonesia yang mencerminkan pendekatan pragmatis dan kurang menjunjung tinggi prinsip-prinsip penegakkan Hak Asasi Manusia. Kritik dari komunitas internasional tak lepas dari dari pendekatan aktivitas luar negeri Indonesia yang cenderung bersifat otoritarian dan diliputi pelanggaran HAM.
| Halaman | Penerbit |
| viii + 223 hlm | PT. Nas Media Indonesia |
| ISBN | E-ISBN |
| XXXXXXXXXXX | XXXXXXXXXXXXXXX |
| Ukuran | Bahasa |
| 15,5 x 23 cm | Indonesia |









