Lompat ke konten

Kundarpa Jejak Cahaya

Haryo Koco Buwono

Rp.80.000

Deskripsi

Ada cahaya yang tak pernah dilahirkan oleh matahari. Ia tumbuh diam- diam di dalam dada yang pernah terluka, di hati yang pernah patah tapi memilih untuk pulih dengan kelembutan. Cahaya itu bukan tentang terang, melainkan tentang keberanian untuk tetap hidup meski dunia tak selalu memberi ruang. Tentang memilih menyala, meski hanya dengan sebatang lilin di tengah gelap yang panjang. Desa Amalune bukan sekadar latar. Amalune adalah desa yang kehilangan cahaya, namun lambat laun menemukan bahwa terang tidak datang dari luar, tetapi dari dalam manusia itu sendiri. Nama Amalune mencerminkan bahwa tempat ini bukan sekadar lokasi geografis, tapi ruang batin—sebuah keadaan jiwa yang merawat, menyembuhkan, dan menyala pelan-pelan dari dalam. Ia adalah gema batin kita—tempat di mana harapan berjalan tanpa suara, dan luka dijahit dengan benang kesabaran. Di sana, pagi pernah hilang, bukan karena waktu berhenti, tapi karena cahaya lupa bagaimana caranya pulang. Hingga satu jiwa yang tak ingin dikenal, menyalakan nyala kecil, dan perlahan, dunia belajar bernapas lagi. Kundarpa bukan pahlawan. Ia bukan tokoh besar. Ia bukan siapa-siapa. Tapi justru karena itulah, ia menjadi ruang kosong/suwung yang bisa diisi oleh makna. Ia adalah cermin yang jujur, yang menunjukkan bahwa siapa pun bisa menjadi cahaya, jika ia memilih untuk hadir dengan sepenuh hati.

HalamanPenerbit
xvi + 204 hlmPT. Nas Media Indonesia
ISBNE-ISBN
978-634-205-555-7978-634-205-556-4
UkuranBahasa
15,5  x 23  cmIndonesia