Ali Akhmad Opu Mangeka
Rp.85.000
Deskripsi
Pikirkanlah narasi simbolik ini, ribuan tahun lalu, ketika nenek moyang kita masih berburu dan mengumpulkan makanan liar, manusia hidup merdeka, tubuhnya berdaulat, dengan energi dari pembakaran lemak. Lemak menjadi lumbung bahan bakar yang tidak pernah habis, menopang hidup manusia menempuh perjalanan yang jauh, melawan lapar dan bertahan hidup. Ketika itu, manusia hidup dalam harmoni dengan alam. Lemak adalah bahan bakar utama, protein sebagai penopang, dan gula hanya hadir sekali-sekali—sebatas hadiah singkat dari musim buah atau madu yang jarang ditemui. Tubuh manusia kala itu lentur, tangguh, dan bebas dari lonjakan insulin dalam aliran darah. Namun, segalanya berubah ketika manusia jatuh pada godaan pertanian: gandum, padi, dan jagung. Revolusi pertanian, yang sering dielu-elukan sebagai tonggak peradaban, sebenarnya adalah awal dari perbudakan besar-besaran. Dari ladang-ladang jagung dan dari sawah-sawah padi, lahirlah budaya baru: budaya gula. Dan bersamanya, lahir pula kutukan penderitaan.
| Halaman | Penerbit |
| xxx + 152 hlm | PT. Nas Media Indonesia |
| ISBN | E-ISBN |
| XXXXXXXXXXXXXXXXXXX | XXXXXXXXXXXXXXXXXXX |
| Ukuran | Bahasa |
| 15,5 x 23 cm | Indonesia |









