Andi Niftah
Andi Niftah
Mahasiswa S1 Sastra Inggris yang gemar membaca dan selalu tertarik dengan dunia kata dan cerita.

5 Tips Mengubah Skripsi, Tesis, Disertasi Menjadi Buku

Daftar Isi

Pendahuluan

Pernahkah kamu berpikir untuk mengubah skripsi, tesis, atau disertasi jadi buku?

Iya, buku sungguhan—yang bisa dibaca banyak orang, bukan hanya dosen penguji.

Sayangnya, banyak orang hanya menyimpan karya ilmiahnya di folder laptop atau membiarkannya. Padahal, di dalamnya ada ide, temuan, dan pemikiran yang sayang sekali kalau berhenti di situ saja.

Nah, biar karya kamu bisa bermanfaat untuk banyak orang, yuk simak 5 Tips Mengubah Skripsi, Tesis, Disertasi Menjadi Buku

Kenapa Perlu Mengubah Karya Ilmiah Jadi Buku?

1. Meningkatkan reputasi

Dengan menerbitkan buku, kamu memperkenalkan dirimu sebagai peneliti sekaligus penulis. Karyamu bukan cuma berhenti di ruang sidang, tapi bisa menjangkau banyak pembaca.

2. Membangun personal branding

Buku itu seperti “kartu nama intelektual”. Saat orang membaca tulisanmu, mereka tahu cara berpikirmu, bidang keahlianmu, dan kontribusimu. Cocok buat dosen, mahasiswa, atau peneliti yang ingin membangun karier akademik.

3. Mendapatkan royalti

Setiap buku yang terjual bisa jadi sumber penghasilan tambahan. Apalagi sekarang banyak marketplace besar yang membuka peluang luas untuk penulis.

4. Mewariskan ilmu

Dengan mengubah karya ilmiah menjadi buku, kamu memastikan gagasan, analisis, dan temuan penelitianmu bisa terus dibaca, dipelajari, dan menginspirasi banyak orang.

5.  Terkenal

Dengan menerbitkan buku, kamu mempermudah dirimu untuk dikenal oleh peneliti, akademisi, dan praktisi lain di bidangmu. Karyamu menjadi pintu masuk untuk membangun reputasi dan jejaring yang lebih luas.

Tips Mengubah Skripsi/Tesis/Disertasi Menjadi Buku

1. Tentukan Tujuan Buku

Langkah pertama: pikirkan dulu, buku ini mau ditujukan untuk siapa?

Kalau targetnya mahasiswa dan akademisi, gaya bahasanya boleh tetap formal tapi jangan kaku. Jika ingin menjangkau pembaca umum, gunakan bahasa populer yang lebih cair dan mudah dipahami. Kalau kamu ingin hasil risetmu lebih praktis, ubahlah menjadi buku panduan, modul, atau buku inspiratif yang langsung bisa diterapkan di lapangan.

Artiket Terkait:  10 Penerbit Terbaik Untuk Konversi Karya Ilmiah Jadi Buku Laris

Menentukan tujuan di awal akan memudahkan kamu dalam menulis dan menyusun ulang isi buku.

2. Sederhanakan Bahasa

Karya ilmiah biasanya penuh istilah teknis, kutipan panjang, dan kalimat pasif. Namun, jika ingin menjadikannya buku, gaya penulisan seperti itu justru bisa membuat pembaca sulit memahami isinya.

Coba ubah ke bahasa yang lebih ringan dan hidup. Misalnya: daripada menulis, “Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi…” kamu bisa tulis, “Penelitian ini mencoba mencari tahu faktor apa saja yang sebenarnya berpengaruh…”

3. Fokus pada Inti Gagasan

Karya ilmiah biasanya terdiri dari 5–7 bab yang sangat detail: pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan.

Disertasi atau tesis biasanya sangat detail dari teori, metodologi, hingga data mentah. Tapi dalam buku, kamu tidak perlu memuat semuanya. Cukup ambil inti gagasan: ide utama, hasil paling menarik, dan kesimpulan penting. Bagian metodologi bisa disederhanakan. Bab teori bisa dipadatkan menjadi latar belakang.

Ingat, pembaca buku bukan penguji sidang tetapi mereka ingin belajar sesuatu, bukan membaca laporan penelitian penuh tabel.

4. Tambahkan Nilai Baru

Buku berbeda dengan karya ilmiah karena memiliki nilai tambah bagi pembaca.

Jangan sekadar menyalin karya ilmiahmu ke dalam bentuk buku. Tambahkan sesuatu yang membuatnya segar. Misalnya, kamu bisa menambahkan studi kasus terbaru, refleksi pribadi, atau contoh nyata dari pengalaman di lapangan. Tambahkan juga rekomendasi sehingga pembaca langsung menerapkannnya.

Di sinilah bedanya buku dengan laporan ilmiah: buku harus punya “nyawa”, punya sentuhan pribadi yang membuat pembaca merasa terhubung dengan penulisnya.

5. Hubungi Penerbit Profesional

Kalau kamu tidak ingin repot mengedit, mendesain, layout dan mengurus ISBN sendiri, cara paling praktis adalah menghubungi penerbit profesional yang menyediakan jasa konversi karya ilmiah menjadi buku.

Artiket Terkait:  Bagaimana Tesis Bisa Jadi Buku? Ini Caranya!

Salah satu yang sudah berpengalaman di bidang ini adalah Penerbit Nasmedia. Mereka membantu dosen, mahasiswa, dan peneliti mengubah skripsi, tesis, disertasi, atau karya ilmiah menjadi buku cetak dan digital yang siap edar.

Melalui layanan konversi karya ilmiah, kamu tidak perlu memikirkan teknis rumit. Kamu hanya perlu mengirimkan naskahmu. Tim profesional Nasmedia akan membantu kamu dalam hal editing, penyederhanaan naskah, memilah gagasan, menambahkan nilai baru, layout, desain cover, pengurusan ISBN, dan distribusi.

Jadi, kalau kamu ingin hasil cepat tanpa repot mengurus semuanya sendiri, cukup hubungi Nasmedia. Mereka akan membantu mengubah karya ilmiah kamu menjadi buku.

Penutup

Mengubah disertasi, tesis, atau skripsi menjadi buku bukanlah hal sulit, asalkan kamu melakukannya dengan strategi yang tepat.

Jangan biarkan karya ilmiahmu hanya tersimpan di folder laptop—ubah menjadi buku yang bisa dibaca, dibeli, dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Kalau kamu ingin hasil yang cepat dan rapi tanpa ribet, langsung saja hubungi Penerbit Nasmedia. Mereka akan membantumu mewujudkan karya akademik menjadi buku yang menginspirasi dan memberi dampak nyata.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram