Andi Niftah
Andi Niftah
Mahasiswa S1 Sastra Inggris yang gemar membaca dan selalu tertarik dengan dunia kata dan cerita.

6 Cara Membedakan Penerbit Kredibel dan Penerbit Abal-abal: Penulis Wajib Tahu!

Daftar Isi

Pendahuluan

Pernah mendengar cerita penulis yang sudah membayar jutaan rupiah ke penerbit, tapi bukunya tak pernah terbit?

Kasus seperti ini sering terjadi karena banyak yang belum bisa membedakan antara penerbit kredibel dan penerbit abal-abal.

Di era maraknya penerbitan seperti sekarang, siapa pun bisa mengaku sebagai penerbit. Namun, tak semua benar-benar profesional dan bertanggung jawab. Sebagai penulis, kamu harus cerdas memilih penerbit agar karya yang telah kamu tulis tidak berakhir sia-sia.

Lalu, bagaimana cara mengenali mana penerbit yang benar-benar tepercaya dan mana yang hanya mencari keuntungan sepihak?

Berikut 6 cara membedakan penerbit kredibel dari penerbit abal-abal yang wajib diketahui setiap penulis sebelum menerbitkan buku!

Apa Itu Penerbit Kredibel vs Penerbit Abal-abal?

Penerbit kredibel adalah penerbit yang memiliki rekam jejak, proses yang jelas, sistem royalti, transparan, dan berlegalitas resmi. Mereka fokus pada kualitas buku dan reputasi jangka panjang.

Penerbit abal-abal cenderung menekan penulis untuk membayar biaya besar, tidak memiliki jaringan distribusi yang nyata, dan sering kali kontraknya merugikan penulis. Mereka lebih mengutamakan pemasukan daripada kualitas.

Perbedaan Penerbit Kredibel dan Penerbit Abal-abal

1. Legalitas

Penerbit yang kredibel pasti memiliki legalitas dan izin usaha yang jelas serta terdaftar sebagai anggota IKAPI. Setiap buku yang diterbitkan memiliki ISBN resmi atas nama penerbit, bukan ISBN “pinjaman” dari pihak lain.

2. Transparansi kontrak dan royalti

Di dalam kontrak, tertulis secara rinci berapa persen royalti yang akan diterima penulis, kapan pembayaran dilakukan serta mekanisme pelaporan penjualan. Penerbit yang terpercaya mencantumkan hak cipta sehingga buku memiliki perlindungan hukum yang kuat. Sementara penerbit abal-abal biasanya tidak memberi kontrak yang detail, atau bahkan hanya janji lisan.

Artiket Terkait:  Parafrase: Pengertian, Jenis dan Teknik

3. Proses seleksi naskah

Penerbit kredibel seperti penerbit mayor tidak sembarangan menerima naskah. Mereka memiliki standar tertentu, baik dari segi kualitas isi, gaya bahasa, maupun target pasar. Sebaliknya, penerbit abal-abal akan menerima naskah apa pun tanpa peduli kualitas, asalkan penulis sanggup membayar biaya penerbitan.

4. Contoh buku terbitan

Salah satu cara termudah mengenali penerbit kredibel adalah dengan melihat buku-buku yang sudah mereka terbitkan. Jika hasilnya baik, berarti penerbit tersebut serius dalam menjaga kualitas. Sebaliknya, penerbit abal-abal sering menghasilkan buku yang tampak “murahan”, dengan desain seadanya dan isi yang kurang diperhatikan.

5. Komunikasi

Setelah penulis membayar atau menandatangani kontrak, penerbit kredibel akan semakin aktif berkomunikasi. Mereka biasanya memberikan jadwal kerja yang jelas dan update yang berkala. Sebaliknya, penerbit abal-abal akan sulit dihubungi atau bahkan menghilang setelah penulis mentransfer uangnya.

6. Testimoni

Reputasi penerbit bisa dilihat dari ulasan atau testimoni para penulis yang pernah bekerja sama. Banyak penulis yang berbagi pengalaman mereka di forum penulis, media sosial, atau blog pribadi.

Penerbit kredibel biasanya memiliki rekam jejak positif. Namun, jika banyak testimoni negatif tentang pelayanan, itu tanda penerbit yang perlu dihindari.

Tips Memastikan Kredibilitas sebuah Penerbit

1. Kunjungi website Penerbit

Penerbit kredibel biasanya memiliki website yang rapi, informatif, dan menampilkan katalog buku yang sudah mereka terbitkan. Dari katalog ini, kamu bisa menilai genre apa saja yang mereka tangani, kualitas desain cover, serta keberagaman penulis yang bergabung.

Jika buku sulit ditemukan atau hanya terpampang di website penerbit saja, patut dipertanyakan apakah distribusinya benar-benar luas atau hanya sebatas klaim.

2. Cek Keanggotan IKAPI

Penerbit kredibel terdaftar ssebagai anggota IKAPI. Cek keanggotaan penerbit di situs web IKAPI. Jika nama penerbit tidak ada, bisa jadi itu penerbit abal-abal.

Artiket Terkait:  10 Bacaan Ringan Tapi Berkesan untuk Mengisi Waktu Santai

3. Baca kontrak secara teliti

Kontrak adalah dokumen kunci yang melindungi hak penulis. Penerbit kredibel akan menjelaskan secara detail kontrak kerja sama dengan penulis. Jika kontrak terlalu umum, minim detail, atau cenderung merugikan penulis, itu tanda bahaya.

4. Perhatikan transparansi royalti

Jika penerbit menolak memberikan contoh laporan royalti atau justru memberi alasan bertele-tele, sebaiknya kamu lebih berhati-hati. Transparansi adalah kunci utama dalam hubungan penerbitpenulis.

5. Bandingkan dengan beberapa penerbit

Jangan langsung memutuskan hanya karena satu penerbit menawarkan paket yang terdengar menarik. Cobalah untuk membandingkan minimal tiga penerbit, baik dari segi biaya, layanan, distribusi, maupun reputasi.

Penutup

Menemukan penerbit kredibel memerlukan ketelitian, riset, dan kadang keberanian untuk menolak tawaran yang terlihat menggiurkan tetapi meragukan. Jangan tergiur oleh iming-iming “paket murah” atau “terbit cepat” tanpa memahami isi kontrak dan reputasi penerbit. Penerbit kredibel selalu mengutamakan kejujuran, profesionalitas, dan transparasi.

Fokus pada transparansi kontrak, kualitas, dan legalitas. Hindari penerbit abal-abal yang hanya ingin mengambil uang tanpa memberi layanan nyata.

Ingat: buku kamu pantas dirawat dengan baik oleh penerbit yang benar-benar menghargai karya dan masa depan kamu sebagai penulis.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram