Cahaya
Cahaya
Merupakan lulusan sarjana ilmu komunikasi Universitas Muslim Indonesia, Bekerja sebagai CS Konsultan di Penerbit Nasmedia. Jatuh cinta dengan dunia literasi dan dunia...

Kenali 3 Jenis Penerbitan Buku di Indonesia

Daftar Isi

Apa itu penerbitan? Apa saja jenis-jenis penerbitan buku? simak pengertian penerbitan dan kenali jenis-jenis penerbitan buku

Memiliki kesenangan dalam menulis merupakan hal yang jarang kita jumpai pada diri seseorang di zaman sekarang ini. Memiliki kesenangan dalam menulis tidak cukup sampai dengan hanya menghasilkan sebuah naskah lengkap. Tulisan akan disebut karya ketika dapat dinikmati oleh banyak orang.

Tapi bagi sebagian penulis masih banyak yang belum paham mengenai apa itu penerbitan buku dan apa saja jenis-jenis penerbitan buku yang ada di Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengira dengan mencetak buku sama dengan menerbitkan buku.

Oleh karena itu tulisan ini akan membahas secara singkat mengenai beberapa hal mulai dari pengertian penerbitan buku, jenis-jenis penerbitan hingga nama-nama penerbitan buku yang ada di Indonesia.

Pengertian Penerbitan

Menurut KBBI Penerbit berasal dari kata dasar terbit. Penerbit adalah sebuah homonim karena artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Penerbit memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga Penerbit dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Penerbitan adalah kegiatan intelektual dan profesional yang dilakukan oleh beberapa orang dalam menyiapkan, menyunting, mendesain hingga menjadikan sebuah naskah siap cetak ataupun siap baca.

Tapi masih banyak yang beranggapan bahwa penerbitan dan percetakan adalah dua hal yang sama. Walaupun keduanya saling berkaitan namun memiliki arti yang berbeda. Jika Penerbitan adalah bentuk pengelolaan naskah mentah buku maka percetakan adalah kegiatan proses industri untuk menghasilkan tulisan jadi bentuk fisik dalam jumlah tertentu menggunakan mesin cetak. Singkatnya, Penerbitan adalah proses Pra-cetak dan memiliki spesialisasi khusus, yakni dalam bidang perbukuan.

Jenis-Jenis Penerbitan Buku

Setelah mengetahui apa itu penerbitan, maka langkah selanjutnya sebelum menerbitkan buku adalah mengenali jenis penerbitan buku apa yang akan kalian pilih. Karena karya yang yang akan kalian tebritkan hingga menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati oleh banyak orang bergantung pada jenis penerbitan yang kalian pilih.

Artiket Terkait:  Ingin Jadi Penulis Profesional? Kenali Peluang dan Tantangannya!

Merangkum beberapa jenis penerbitan yang ada di Indonesia serta membantu mengenalkan kepada teman-teman penulis nama-nama penerbit dari masing-masing jenis penerbitan yang ada di Indonesia.

Penerbitan Mayor

Penerbit mayor biasa juga disebut dengan penerbit konvensional. Sistem dari jenis penerbitan buku ini terbilang diadopsi oleh dominan banyak penerbit dari awal-awal tahun 1900an hingga awal tahun 2000an.

Menerbitkan buku di Penerbit mayor menjadi tantangan tersendiri bagi penulis, sebab Penerbit mayor ini memiliki aturan yang sangat ketat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh penulis sebelum naskahnya diterbitkan.

Sistem seleksi naskah penerbit buku ini tentu sangat penting dilakukan sebab buku hasil seleksi akan dicetak dalam jumlah banyak tersebut akan dimasukkan di berbagai toko buku yang tersebar di Indonesia.

Jika syarat yang ditentukan oleh penerbit tidak mampu dipenuhi penulis maka naskah yang diajukan tidak akan lolos atau kemungkinan terburuknya ditolak

Kelebihan Penerbit mayor

  • Terbit Buku Gratis. Penulis tidak membayar dari segala proses produksi dan penerbitan buku Anda.
  • Distribusi penjualan buku nasional ke seluruh toko buku di seluruh Indonesia.
  • Penulis mendapatkan royalti atau bagi hasil dari penjualan buku.

Kekurangan Penerbit mayor

  • Waktu seleksi naskah subjektif, selektif, ketat dan durasi lumayan lama hingga 6 bulan.
  • Proses produksi dan penerbitan lumayan lama hingga 6 bulan.
  • Penulis tidak memiliki hak atas distribusi dan penjualan buku.
  • Penerbit mengambilalih hak cipta buku anda (durasi sesuai ketentuan internal masing-masing penerbit, bisa 3 hingga 10 tahun).

Beberapa contoh Penerbit mayor yang terkenal di Indonesia adalah Gramedia, Erlangga, Agromedia, Grasindo dan Mizan, Pustaka Pelajar, Bentang Pustaka, Andi Publisher, Rajawali Press, Kanisius, Yrama Widya, Ombak, dan banyak lagi.

Penerbit Indie

Penerbit ini atau Penerbit Independen sebenarnya lahir dari sebuah antitesa dari sulitnya menerbitkan buku melalui jalur seleksi naskah di penerbit mayor.

Artiket Terkait:  6 Hal yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Menerbitkan Buku

Tidak sedikit buku-buku yang berkualitas yang tertolak melalui jalur penerbit mayor, alasannya tentu beragam dan subjektif. Ada yang menolak dengan alasan market dari buku terbatas, naskah buku tidak bersifat universal, dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Tapi pada intinya, kelahiran sistem dari jenis penerbit indie ini menjadi transformasi dalam industri penerbitan buku. Sangat banyak penulis-penulis pemula hingga menjadi terkenal berangkat dari penerbit buku indie, seperti Dee Lestari, Dea Anugrah, Dewa Eka Prayoga, Raihan Lubis, Faisal Oddang, dan banyak lagi.

Menerbitkan buku di penerbit indie sangatlah mudah, yang jelasnya Anda memiliki “budget” untuk proses penerbitan buku. Naskah buku Anda dapat diterbitkan tanpa seleksi yang berarti.

Ini adalah hal yang wajar jika menerbitkan buku di penerbit indie mesti berbayar. Sebab, naskah Anda akan melewati beberapa tahapan yang terbilang tidak instan dan membutuhkan sentuhan SDM profesional hingga dapat dikonsumsi oleh para pembaca. Seperti proses editing naskah, layouting, editing sampul hingga produksi buku.

Kelebihan Penerbit Indie

  • Tanpa seleksi naskah yang berarti da durasi terbit buku cepat.
  • Distribusi penjualan buku secara online ke seluruh marketplace di seluruh Indonesia.

Kekurangan

  • Terbit buku berbayar dan penulis hanya mendapatkan royalti bagi hasil dari penjualan buku.
  • Penulis tidak memiliki hak atas distribusi dan penjualan buku.
  • Penerbit mengambilalih hak cipta buku anda (durasi sesuai ketentuan internal masing-masing penerbit, bisa 3 hingga 5 tahun).

Contoh penerbit Indie Beberapa contoh penerbit mayor yang terkenal di Indonesia adalah Deepublish, Nulisbuku, Halaman Moeka, guepedia, idebuku, dan banyak lagi.

Penerbit self publishing

Jika kelahiran sistem penerbit indie adalah antitesa dari penerbit mayor, maka kelahiran penerbit self publishing adalah transformasi dari penerbit indie. Sederhananya, sistem penerbit self publishing itu lahir dikarenakan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Artiket Terkait:  Atasi Burnout Menulis! Ini Cara Efektif Mengembalikan Semangat!

Singkatnya, perkembangan zaman membentuk mindset penulis menjadi multitasking, selain menulis, juga mampu sebagai editor bahkan mampu mengerjakan tata letak (layout) dan desain sampul untuk bukunya sendiri. Penerbit hanya berperan apabila penulis membutuhkan jasa baik itu editing naskah, layout dan/atau desain sampul.

Selain itu, kemajuan teknologi juga membuka ruang penulis untuk dapat melakukan penjualan bukunya sendiri melalui marketplace, seperti tokopedia, shopee, bukalapak, blibli, dan media sosial seperti facebook, instagram dan tiktok.

Dua alasan diatas sehingga melahirkan sebuah transformasi penerbit self publishing. Penerbit pro penulis. Sebab, tidak memberlakukan sistem royalti kepada penulis, alias 100% keuntungan penjualan menjadi milik penulis. Sedangkan penerbit hanya mendapatkan keuntungan dari biaya cetak buku.

Kelebihan penerbit self publishing

  • 100% keuntungan penjualan buku milik penulis.
  • Hak distribusi dan penjualan milik penulis.
  • Hak Cipta milik penulis. Tidak ada pengalihan hak cipta.
  • Tanpa seleksi naskah yang berarti dan durasi terbit buku cepat.

Kekurangan penerbit self publishing

  • Terbit buku berbayar. Penulis mengeluarkan budget dari biaya produksi buku sesuai dengan jumlah yang diproduksi.
  • Tidak cocok dengan penulis yang tidak mampu multitasking.

Penerbit dengan sistem self publishing di Indonesia pertama kali dipopulerkan oleh Penerbit Nasmedia pada tahun 2017. Nasmedia telah menerbitkan buku lebih dari 3.500 buku dari 5.000 penulis di seluruh Indonesia pada tahun 2024.

Nah, berikut rekomendasi penerbit self publishing yakni penerbit nasmedia, perusahaan penerbit buku berbadan hukum perseroan terbatas dengan nama PT. Nas Media Indonesia. Just info, penerbit ini merupakan penerima penghargaan nominasi penerbit terbaik tahun 2023 versi Perpusnas Republik Indonesia.

Penutup

Jangan sampai salah pilih penerbit ya teman-teman, karena menjadi penulis ditentukan oleh awal proses dari naskah kalian. Semoga informasi di atas dapat memberikan insight dan informasi yang bisa bermanfaat serta mendukung teman-teman yang ingin menerbitkan bukunya. Salam Literasi.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Cahaya
Cahaya
Merupakan lulusan sarjana ilmu komunikasi Universitas Muslim Indonesia, Bekerja sebagai CS Konsultan di Penerbit Nasmedia. Jatuh cinta dengan dunia literasi dan dunia...

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait