Andi Niftah
Andi Niftah
Mahasiswa S1 Sastra Inggris yang gemar membaca dan selalu tertarik dengan dunia kata dan cerita.

8 Kesalahan Umum dalam Penulisan Buku dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi

Pendahuluan

Pernah merasa ingin sekali menulis buku, tapi takut salah?

Menulis buku adalah salah satu pencapaian yang diimpikan banyak orang. Namun, proses penulisan buku bukanlah sesuatu yang sederhana. Banyak penulis gagal karena tidak tahu kesalahan apa yang harus dihindari sejak awal. Akibatnya, banyak naskah yang gagal terbit atau kurang diminati pembaca karena berbagai kesalahan mendasar dalam penulisan.

Kesalahan-kesalahan ini sering terjadi karena penulis terburu-buru ingin menyelesaikan naskah, kurang memahami teknik penulisan, atau tidak melakukan revisi.

Artikel ini membahas 8 kesalahan umum dalam penulisan buku dan cara mengatasinya

Kesalahan Umum dalam Penulisan Buku dan Cara Mengatasinya

1. Tidak Memiliki Perencanaan Jelas

Banyak penulis langsung menulis tanpa membuat kerangka atau outline terlebih dahulu. Akibatnya, alur cerita atau pembahasan menjadi tidak konsisten. Buatlah perencanaan dan outline sejak awal. Pastikan kamu tahu alur dan tujuan penulisan buku kamu.

2. Judul Kurang Menarik

Judul adalah hal pertama yang dilihat pembaca. Kesalahan yang sering muncul adalah membuat judul yang terlalu panjang, tidak menarik, atau tidak sesuai dengan isi buku. Judul yang tidak representatif membuat pembaca enggan membeli atau membaca buku lebih lanjut.

Cara mengatasinya: Buat judul yang singkat, padat, dan representatif. Kamu bisa menggunakan kata-kata yang menarik dan menggambarkan isi buku kamu.

3. Struktur Tulisan Tidak Teratur

Buku yang baik harus memiliki struktur yang jelas: mulai dari pendahuluan, isi, hingga penutup. Namun, banyak penulis yang menulis tanpa pembagian bab dan subbab yang sistematis. Akibatnya, pembaca merasa seperti “tersesat” di tengah bacaan.

Susunlah struktur buku dengan sistematis. Bagi isi ke dalam bab dan subbab yang runtut.

4. Bahasa terlalu Berbelit-belit

Kesalahan umum lainnya adalah penggunaan bahasa yang terlalu rumit. Penulis sering menggunakan kalimat panjang, istilah asing yang tidak dijelaskan, atau gaya bahasa yang kaku.

Artiket Terkait:  Hak Cipta Buku Digital: Tantangan di Era E-Book dan Audiobook

Tips: Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan komunikatif serta hindari kalimat yang bertele-tele.

5. Kesalahan Tata Bahasa dan Tanda Baca

Kesalahan ejaan, salah penggunaan tanda baca, dan typo yang berulang-ulang sering ditemukan pada buku yang kurang melalui proses editing. Meski terlihat kecil, kesalahan teknis ini bisa membuat pembaca meragukan penulis.

Lakukan pengecekan tata bahasa dan ejaan sesuai PUEBI dan EYD. Kamu bisa gunakan software penunjang bila perlu seperti KBBI online.

6. Kurang Referensi

Buku nonfiksi membutuhkan data, fakta, dan referensi yang kuat. Namun, banyak penulis hanya mengandalkan opini pribadi tanpa sumber pendukung. Bahkan, ada yang melakukan plagiarisme karena tidak mencantumkan kutipan dengan benar.

Kamu harus menyertakan referensi yang kredibel.  Gunakan sumber dari jurnal, buku akademik, atau data resmi.

7. Gaya Penulisan Tidak Konsisten

Dalam satu buku, konsistensi sangat penting. Sayangnya, banyak penulis yang tidak konsisten dalam gaya bahasa, format penulisan, hingga sitasi. Misalnya, pada bab pertama menggunakan bahasa formal, lalu tiba-tiba berubah menjadi santai pada bab berikutnya.

Tips: Tetapkan gaya penulisan yang konsisten. Kamu harus tetapkan format sejak awal dan patuhi hingga akhir.

8. Kurang Revisi

Kesalahan besar yang sering terjadi adalah menganggap draft pertama sudah sempurna. Padahal, naskah membutuhkan revisi berulang untuk memastikan logika, struktur, dan tata bahasa sudah tepat.

Lakukan revisi dan proofreading secara berkala. Kamu bisa minta bantuan teman, editor atau pembaca untuk melihat kesalahan dalam tulisan kamu.

Penutup

Jika kamu masih takut salah, ingatlah bahwa kesalahan bukanlah musuh melainkan guru terbaik untuk mengajarkan bagaimana menulis buku dengan lebih baik.

Dengan memahami 8 kesalahan umum dalam penulisan buku dan cara mengatasinya, kamu bisa lebih siap membuat karya yang lebih berkualitas. Buku yang terencana dengan baik, ditulis dengan bahasa komunikatif, disusun dengan struktur sistematis, serta melewati proses editing dan desain yang matang akan lebih mudah diterima pembaca dan diterbitkan penerbit.

Artiket Terkait:  Apasih Fungsi Proofreading untuk Buku?

Jika kamu serius ingin menulis buku, luangkan waktu untuk belajar, membaca banyak buku, dan terus berlatih menulis. Dengan demikian, karya kamu tidak hanya sekadar buku, tetapi juga warisan intelektual yang bermanfaat bagi banyak orang.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Andi Niftah
Andi Niftah
Mahasiswa S1 Sastra Inggris yang gemar membaca dan selalu tertarik dengan dunia kata dan cerita.
Artikel Terkait