Cahaya
Cahaya
Merupakan lulusan sarjana ilmu komunikasi Universitas Muslim Indonesia, Bekerja sebagai CS Konsultan di Penerbit Nasmedia. Jatuh cinta dengan dunia literasi dan dunia...

Pengen jadi Penulis tapi Bingung Mulai darimana? Berikut 9 Langkah Mudah Menjadi penulis

Daftar Isi

Saat pergi mengunjungi toko buku seperti Gramedia, Periplus dan toko buku lainnya, pernahkah kalian membayangkan jika suatu saat nanti buku yang kalian tulis akan terpajang di sana atau bahkan ditampilkan di rak best seller yang ada? Semua penulis pastinya ingin karya mereka berada di rak terdepan toko buku dan ditandai sebagai buku best seller yang menjadi favorit bacaan orang-orang. Akan tetapi, terbesit keraguan apakah bisa mencapai hal-hal tersebut.

Banyak orang yang ingin menjadi penulis tapi tidak tahu bagaimana caranya. Ada juga yang telah menulis akan tetapi ragu dengan tulisannya. Lalu, sebagian lagi telah menulis namun mengalami beberapa kegagalan hingga hampir menyerah. Jadi, bagaimana sih caranya menjadi  seorang penulis yang baik? Apa ada cara khusus atau hal khusus yang harus di lakukan?

Sebenarnya, ada hal yang perlu kita ketahui dan kita pelajari untuk menjadi penulis. Ada beberapa hal yang perlu dipelajari, butuh waktu dan juga tenaga serta mental. Berikut beberapa tips menjadi penulis :

1. Memiliki Niat dan Minat yang Besar

Menulis tanpa niat dan minat hanya akan terasa membosankan dan tidak menarik, sehingga nantinya tulis yang dihasilkan akan terasa kaku dan tidak memiliki jiwa. Karena saat menulis, jiwa penulis akan sebagian masuk ke dalam tulisan yang ditulis terutama jika kalian adalah penulis novel fiksi.

Minat dan niat akan sangat membantu kalian dalam proses maupun hasil dari tulisan kalian nantinya. Kalian akan lebih menikmati proses dalam menulis karya itu dan menikmati hasil dari tulisan kalian sendiri, dan hal ini juga dapat mempengaruhi pembaca yang membaca karya kalian.

2. Tentukan Jenis Buku (Fiksi atau Non-Fiksi)

Sebelum mulai menulis, tentukan dulu apa yang akan kalian tulis apakah itu berupa tulisan fiksi atau non-fiksi. Tapi apa sih bedanya buku fiksi dan buku non-fiksi?

Artiket Terkait:  Jangan Ketinggalan! Ini 3 Rahasia Cover Buku yang Menjual

1) Fiksi (Fiction)

Fiksi atau fiction adalah karya atau buku yang ditulis berdasarkan imaginasi penulis. Bisa dikatakan bahwa buku ini berisi pemikiran dan ide-ide bebas yang tidak terikat oleh apapun. Semua hal yang tertulis di dalam buku ini akan berbasis oleh pemikiran yang dimiliki penulis. Pada jenis fiksi, penulis adalah bagaikan Tuhan atau pencipta untuk dunia kecilnya sendiri yang berbentuk buku. Tapi tentu saja, tetap harus menulis sesuai dengan norma dan tidak boleh mengandung unsur SARA.

Ada beberapa genre cerita fiksi yaitu:

  • Romance
  • Fantasy
  • Science fiction (Sci-fic)
  • Horor
  • Fan Fiction (Fan-fic)
  • Komedi
  • Misteri
  • Thriller
  • Psycology
  • Petualangan

Ada beberapa contoh karya-karya fiksi yang terkenal yang dapat kalian jadikan sebagai referensi seperti karya Bumi series oleh Tere Liye, Percy Jackson oleh Rick Riordan, atau mungkin Layang-Layang Putus oleh Masharto Alfatih.

2). NonFiksi (Non-Fiction)

Karya tulis nonfiksi ditulis berdasarkan kenyataan atau hal-hal yang bersifat nyata. Jenis ini sangat berbanding terbalik dengan karya fiksi yang mengandalkan imaginasi penulis. Karya nonfiksi berbasis pada sebuah kejadian, data atau sebuah analisis sehingga tulisan-tulisan yang dikategorikan sebagai nonfiksi terbatas. Karya-karya yang termasuk sebagai karya nonfiksi biasanya berupa ilmu pengetahuan, sejarah, inspiratif, atau biografis.

Ada beberapa contoh buku nonfiksi yang dapat kalian jadikan referensi seperti, karya dari Mark Manson yang berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, lalu karya lainnya seperti Filosofi Teras oleh Henry Manampiring dan karya lainnya.

3. Mulailah Menulis

Tanpa memulai, kalian tidak akan tahu apa yang akan terjadi nantinya. Berhenti menunda dan segeralah memulai. Ada pepatah yang mengatakan, mulailah sekarang sebelum orang lain yang memulainya lebih dahulu.

Walaupun rasanya belum siap dan masih terasa kurang, akan tetapi hal-hal yang diragukan itu tidak akan terjawab jika memulai saja tidak. Maka mulailah! Tulislah kertas kosong itu hingga penuh dengan tulisan kalian. Jangan ragu dan mulailah menulis!

Artiket Terkait:  Kolaborasi Edukasi, PT Nasmedia Gaungkan Penerbitan Buku Gratis di Fakultas Keperawatan Unhas

4. Belajar dan Perbanyak Bacaan

Selain mulai menulis, jangan lupa untuk terus belajar dari kesalahan dan mempelajari hal-hal baru. Bacalah buku sebanyak mungkin karena saat kalian membaca kalian akan lebih mudah saat menulis. Membaca akan membantu kalian dalam memperbanyak kata-kata dan penyusunan kalimat serta dapat menambah ide dan membuat pandangan kalian lebih luas lagi. Jadi, teruslah belajar dan membaca banyak buku-buku terutama yang berkaitan dengan karya kalian.

5. Konsisten adalah Jantung Penulis

Saat kalian telah memiliki niat dan minat serta telah mulai menulis, jangan pernah melupakan konsisten. Seorang penulis wajib untuk memiliki sifat yang konsisten. Kenapa? Karena menulis membutuhkan banyak waktu dan membuat seseorang harus mengerjakan hal yang sama berulang-ulang kali. Jika kalian tidak konsisten, yakin dan percaya karya yang kalian tulis tidak akan selesai dan akan teranggurkan begitu saja.

Tapi bagaimana caranya untuk menjadi konsisten? Mulailah memberi goals atau standar untuk diri sendiri. Hal-hal kecil seperti menulis 500 kata setiap hari lalu tingkatkan sedikit demi sedikit. Lakukan tiap hari dan jadikanlah sebagai hal yang wajib untuk kalian lakukan sehari-hari. Bagai jantung yang berdetak setiap saat agar manusia tetap hidup, penulis wajib menulis setiap hari agar karyanya tetap berjalan dan dapat selesai dengan baik.

6. Mengatasi Write’s Block

Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh seorang penulis selain kurang konsisten adalah writer’s block. Keadaan writer’s blok adalah saat di mana seorang penulis kehabisan ide dan tidak bisa melanjutkan tulisannya. Hal ini umum dialami penulis dan semua penulis pasti pernah merasakannya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi writer’s block, cobalah membaca buku untuk membah ide dan inspirasi, atau cobalah menulis hal lain secara bebas agar otak kalian dapat merasa sedikit kebebasan, hal lain juga dapat di lakukan seperti beristirahat dan melakukan hal yang kalian senangi. Walau begitu, beberapa penulis memiliki cara mereka sendiri dalam mengatasi writer’s block, sehingga jangan hanya terpaku dalam beberapa hal di atas.

Artiket Terkait:  ISBN untuk E-book: Apa Bedanya dengan Buku Cetak?

Kenalilah diri kalian dan tipe penulis seperti apa kalian dengan begitu kalian akan lebih mudah menemukan cara mengatasi masalah-masalah yang akan timbul saat kalian sedang menulis.

7. Jangan Takut Menerima Kritik dan Saran

Jika kalian memiliki keraguan dengan karya kalian, cobalah tanya beberapa teman atau orang-orang di sekitar kalian untuk membaca karya kalian, lalu mintalah saran serta kritik agar kalian dapat mengetahui apa kekurangan dan kelebihan pada karya kalian. Mintalah pada orang yang kalian percaya yang tidak akan menjatuhkan kalian, karena kata-kata yang mereka keluarkan bisa saja menjadi motivasi dan dorongan, bukan menjadi tusukan yang menyakiti kalian hingga tidak dapat melanjutkan tulisan kalian.

8. Edit & Revisi

Setiap selesai menulis, jangan pernah lupa untuk melakukan pengeditan dan revisi. Saat fokus kita hanya terpaku pada menulis, biasanya bagian-bagian yang salah seperti salah ketik atau bahkan kata yang tidak nyambung akan tertulis begitu saja sehingga setiap selesai biasakan untuk membaca kembali dan melakukan pengeditan serta revisi agar karya kalian rapih dan dapat diterima oleh penerbit.

9. Carilah Penerbit Terpercaya

Saat naskah atau karya kalian telah selesai, mulailah cari penerbit yang dapat kalian percaya untuk menerbitkan karya kalian. Tentukan juga kalian ingin menerbitkannya dengan penerbit mayor, indie atau self-publishing. Jangan asal memilih penerbit. Sesuaikan juga dengan budget yang kalian miliki serta baca ketentuan-ketentuan yang dimiliki oleh setiap penerbit yang kalian inginkan.

Share

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Cahaya
Cahaya
Merupakan lulusan sarjana ilmu komunikasi Universitas Muslim Indonesia, Bekerja sebagai CS Konsultan di Penerbit Nasmedia. Jatuh cinta dengan dunia literasi dan dunia...
Artikel Terkait